Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) menegaskan komitmennya terhadap masa depan berkelanjutan dengan menetapkan target Net Zero emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Scope 1 & 2 pada tahun 2050.
Langkah ambisius ini diumumkan dalam Laporan Keberlanjutan Astra 2024, yang menyoroti berbagai inisiatif strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Astra tidak hanya menetapkan target, tetapi juga bergerak aktif dalam melakukan investasi strategis di sektor-sektor yang mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Salah satu langkah penting adalah akuisisi saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) oleh PT United Tractors Tbk (UT), anak perusahaan Astra. Akuisisi ini meningkatkan total kepemilikan Astra di proyek panas bumi Sumatera Selatan tersebut menjadi 32,7%, memperluas portofolio energi bersih perusahaan.
"Di Astra, keberlanjutan merupakan bagian dari strategi bisnis yang terintegrasi," tegas Presiden Komisaris Astra, Prijono Sugiarto dalam laporan tersebut.
Ia menambahkan bahwa langkah-langkah ini selaras dengan filosofi Catur Dharma dan visi Astra untuk menjadi "Kebanggaan Bangsa".
Selain investasi di energi terbarukan, Astra juga fokus pada diversifikasi ke mineral non-batu bara yang krusial untuk teknologi energi bersih, seperti nikel. Perusahaan juga mengembangkan solusi berbasis alam (Nature-Based Solutions), salah satunya melalui inisiatif penanaman tiga juta pohon.

Dalam laporan tersebut, Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menekankan penetapan target Net Zero 2050 merupakan peta jalan jangka panjang dalam perjalanan transisi Astra.
"Di tengah lanskap ekonomi yang dinamis, target ini merupakan bukti komitmen Astra terhadap keberlanjutan dan merupakan strategi untuk bertransisi menuju bisnis yang lebih resilient," ujar Tjondro.
Astra juga menunjukkan komitmennya pada pengembangan sumber daya manusia yang adaptif dan kompeten. Astra Sustainability Academy menjadi wadah untuk meningkatkan pemahaman karyawan tentang keberlanjutan, termasuk isu-isu terkait perubahan iklim. Selain itu, perusahaan juga mendorong budaya kerja yang inklusif dan beragam.
Laporan Keberlanjutan Astra 2024 disusun dengan mengacu pada standar Global Reporting Initiative (GRI) dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Laporan ini juga telah menjalani proses limited assurance oleh auditor eksternal independen untuk memastikan kualitas dan kredibilitas data yang disajikan.
Dengan langkah-langkah strategis dan komitmen yang kuat, Astra berupaya untuk tidak hanya mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia.
(red)