Logo Bloomberg Technoz

Menariknya jika mengacu pergerakan LM Antam tepat satu tahun yang lalu, harga masih berada di kisaran Rp1,324 juta/gram. Kenaikan hanya nyaris mencapai 45%. Sedangkan sepanjang 2025  (year-to-date), harga emas dunia membukukan kenaikan 18,6%.

Harga Naik Terus, Ini Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas

Harga emas dunia pada Jumat malam kembali tersengat efek proksi di Timur Tengah dan membuatnya menembus level US$2.400 per ons pada Jumat malam waktu Indonesia, naik 1,2%.  AS dan sekutunya percaya bahwa serangan rudal besar oleh Iran cs  akan segera terjadi, sebagai pembalasan atas aksi Israel terhadap kompleks kedutaannya di Suriah.

“Harga emas naik lagi pagi ini, karena lebih banyak investor melihatnya sebagai lindung nilai yang lebih baik terhadap risiko geopolitik daripada obligasi pemerintah karena kekhawatiran inflasi AS,” tulis Mohamed A. El-Erian, presiden Queens' College di Cambridge dan kolumnis Bloomberg, dalam sebuah tulisan di X.

Penerapan tarif Trump membuat investor mencari tempat berlindung yang aman di tengah gejolak pasar ekuitas. Sementara beberapa bank sentral menurunkan suku bunga. Data ekonomi di AS menunjukkan tekanan inflasi berkurang sebelum tarif yang lebih luas mulai berlaku pada mitra dagang dan juga sektor-sektor tertentu.

Data sentimen konsumen yang baru menggambarkan meningkatnya tekanan di Main Street, mengancam bagian terbesar dari ekonomi dan membantu menjelaskan mengapa Wall Street melihat peluang resesi yang lebih besar.

Alih-alih memburu surat-surat berharga AS, para investor justru melarikan diri sementara dolar merosot - mempertanyakan status Amerika sebagai tempat berlindung yang aman di dunia. Harga minyak mentah tetap lemah karena kekhawatiran akan permintaan, sementara harga emas melonjak, dilaporkan Bloomberg News.

Tren harga emas dan perak.

Dunia sebelumnya juga tengah khawatir akan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump sehingga emas diburu karena masih dianggap sebagai aset aman (safe haven) namun punya tinga likuiditas yang tinggi.

Donald Trump kini memberlakukan pungutan setidaknya 145% terhadap produk impor asal China. Langkah yang sangat mungkin akan mendapat balasan dari Beijing. 

Tarif resiprokal Trump memicu perang dagang, khususnya antara AS dan China meski Trump terakhir kali mengecualikan terhadap beberapa perangkat elektronik seperti smartphone dan cip dalam aturannya.

Namun demikian kekhawatiran perang dagang dapat memicu resesi global belum juga surut karena memicu hambatan arus perdagangan dunia. Prospek pertumbuhan ekonomi dunia menjadi samar-samar. 

“Untuk saat ini, emas adalah tempat terbaik di pasar. Tensi dagang yang meningkat membuat aset aman menjadi buruan,” tutur Liu Yuxuan, Analis Jun’an Futures Co, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Proyeksi Bloomberg Intelligence Emas Menuju US$4.000

Bloomberg Intelligence pada awal pekan ini mengungkapkan, siklus penurunan harga setelah periode kenaikan harga lebih sering terjadi pada aset komoditas ketimbang aset saham. Namun, hal itu kini agaknya mulai mereda.  "Normalisasi harga saham AS yang sudah tinggi telah lama tertunda dan kini mungkin telah dimulai. Analisis kami menunjukkan kemungkinan tingkat pembalikan yang bisa menopang harga emas menuju level resistance berikutnya," kata Mike McGlone, Senior Commodity Strategist Bloomberg Intelligence, dalam catatannya.

Pola tipikal yang biasa terjadi mendorong pemulihan volatilitas pasar mungkin akan terjadi seperti pada tahun 2008 yang mengimplikasikan harga emas akan melampaui laju harga saham di bursa AS, menurut mereka. Yang perlu diperhatikan dari grafik adalah ruang yang luas untuk pembalikan volatilitas pasar saham yang rendah dibandingkan dengan S&P 500 yang meningkat - yang terakhir terjadi sebelum krisis keuangan. 

"Pandangan Bloomberg Economics bahwa saham AS dapat turun 30% dari puncaknya dapat menempatkan indeks saham ke level 4.000. Kemajuan emas telah terhenti di resistance sekitar US$3.000 dan mungkin menghadapi tekanan jangka pendek karena kejatuhan harga saham, tetapi deflasi dari inflasi akan memperkuat harga emas menuju US$4.000 per troy ounce," kata McGlone.

Para investor diduga banyak mencairkan emas mereka untuk merealisasikan keuntungan demi menutup kerugian di aset lain di tengah kejatuhan pasar yang begitu dramatis di seluruh dunia, pasca pengumuman tarif Trump pada 2 April. Harga emas di pasar dunia sudah mencetak keuntungan luar biasa dengan kenaikan 19% selama kuartal  pertama 2025, mengalahkan aset lain seperti saham, surat utang serta mata uang kripto seperti Bitcoin.

-Dengan asistensi Whery Enggo Prayogi.

(red)

No more pages