Ketiga, Trump memberi kesempatan negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan terbaik. "Artinya, ancaman pertama berfungsi sebagai gertakan semata," tegas dia.
Maka itu, Wijayanto mengimbau pemerintah Indonesia untuk melakukan kalibrasi fiskal. Salah satunya, mengukur kembali efektivitas program yang mahal, besar dan jangka panjang.
"Alokasi dana lebih banyak perlu diberikan kepada program pemerintah yang berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan penguatan daya beli masyarakat," kata Wijayanto.
Kebijakan devisa hasil ekspor (DHE), kata dia, perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, untuk memperkuat cadangan devisa. Selain itu, pemerintah juga perlu membatasi aliran impor, serta memberantas impor ilegal secara tuntas, Hal ini perlu dilakukan untuk memberi ruang gerak bagi produsen dalam negeri dan mencegah kehilangan pendapatan negara.
(lav)




























