Pertanyaan: Apa pendapat Anda terkait penggunaan stabilitas finansial dan likuiditas dibandingkan dengan penggunaan moneter yang lebih tradisional? dan bagaimana keduanya bisa saling melengkapi?

Powell: "Saya ingin memulai dengan mengatakan bahwa secara keseluruhan bank dan sistem perbankan kuat dan memiliki ketahanan yang cukup besar, dan berada pada posisi yang bagus untuk bisa mengatasi tantangan-tantangan yang mungkin mereka hadapi sekarang dan di masa depan."

"Stabilitas finansial berhasil membantu menenangkan kondisi di sektor perbankan, tapi di sisi lain penerapannya mendorong pengetatan kredit dan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan inflasi. Jadi sebagai akibat, kebijakan tingkat suku bunga mungkin tidak perlu naik sebesar yang seharusnya dalam upaya mencapai tujuan ini. Tentu saja cakupannya sangatlah tidak tentu."

Lapangan Kerja

Pertanyaan: Apakah kita harus melihat hubungan antara kelesuan pasar tenaga kerja dan inflasi secara berbeda?

Powell: "Menurut saya kelesuan pasar tenaga kerja bukan isu penting ketika inflasi pertama kali melonjak di awal tahun 2021. Sebaliknya, saya memandang kelesuan pasar tenaga kerja akan semakin menjadi isu penting dalam inflasi di masa depan. 

"Terutama inflasi di layanan non-rumah tangga yang memperlihatkan ketahanan. Dalam sektor yang sangat beragam ini, ongkos buruh merupakan komponen besar dalam total ongkos dan sektor ini ternyata menyumbang lebih dari setengah index PCE inti." 

Komunikasi Kebijakan

Powell: "Tentu saja selalu ada tantangan-tantangan dalam berkomunikasi, terutama menurut saya, ketika mengkomunikasikan ketidakpastian yang ada dalam penilaian kondisi ekonomi dan perkiraan ekonomi kami. Contohnya, meski sudah dijelaskan berkali-kali, langkah kebijakan SEP (Ringkasan Perkiraan Ekonomi) secara rutin dimengerti sebagai rencana pasti atau keputusan satu komite, bukannya kumpulan penilaian setiap peserta terkait kebijakan yang tepat berdasarkan asumsi bahwa situasinya berkembang sejalan dengan perkiraan awal mereka. 

"Meski demikian, saya beranggapan bahwa SEP sangat berguna semasa periode pengetatan kali ini karena pasar sudah memperkirakan kenaikan suku bunga jauh sebelum kebijakan itu benar-benar diterapkan."

Panduan Masa Depan

Powell: "Dalam konteks sekarang, hingga baru-baru ini, cukup jelas terlihat bahwa kebijakan pengetatan perlu dilakukan dan panduan masa depan kami memang menunjukan itu. Akan tetapi, sekarang kebijakan pengetatan sudah berjalan cukup dalam dan kita menghadapi ketidakpastian terkait dampak-dampak kebijakan pengetatan itu dan pengetatan kredit akibat tekanan pada perbankan kita baru-baru ini. 

"Jadi sekarang, panduan kami terbatas pada identifikasi faktor-faktor yang akan kami awasi sementara kami mengkaji kebijakan pengetatan tambahan yang mungkin diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke tingkat 2%. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, kajian itu berjalan dalam setiap pertemuan. Pada posisi saat ini, kita bisa melihat data dan perkiraan yang berkembang dan mengambil penilaian yang berhati-hati. 

Suku Bunga

Pertanyaan: Anda mengatakan panduan tersebut bisa berguna ketika masyarakat mengharapkan kebijakan yang berbeda dari pembuat kebijakan. Bagaimana pendapat Anda soal ini?

Powell: "Hal itu memang terjadi belakangan ini, ketika pasar tampaknya memperkirakan keputusan suku bunga yang berbeda dari yang dianggap pantas oleh komite. Tetapi menurut saya perbedaan ini tidak menggambarkan ada salah mengerti dari fungsi reaksi kami atau ada rasa tidak percaya bahwa kami mengambil jalan yang tepat untuk menurunkan inflasi.

"Hal itu tampaknya hanyalah soal perbedaan perkiraan saja - salah satunya adalah inflasi turun jauh lebih cepat dari perkiraan komite. Mungkin akibat pelemahan (ekonomi) yang signifkan. Saya juga berpendapat, sejauh ini data yang ada mendukung pandangan komite bahwa upaya menurunkan inflasi akan memakan waktu.

"Hingga baru-baru ini kebijakan pengetatan lebih jauh memang diperlukan. Ketika kebijakan semakin lebih bersifat terbatas, risiko berbuat lebih dan risiko berbuat kurang pun menjadi semakin seimbang, dan kebijakan kami pun disesuaikan dengan itu. Kami belum mengambil keputusan terkait apakah kebijakan keras tambahan memang perlu. Tapi kita sekarang bisa melihat data dan perkiraan yang terjadi untuk membuat penilaian yang berhati-hati.

(bbn)