Logo Bloomberg Technoz

Usai pertemuan dengan PM Anwar, Menko Airlangga melanjutkan agenda dengan menggelar pertemuan khusus bersama Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia (MITI), Tengku Zafrul. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas strategi penguatan ekonomi kawasan ASEAN di tengah situasi global yang penuh tantangan.

"Dalam lingkungan global yang penuh ketidakpastian, persatuan ASEAN bukan lagi pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan. Mari kita perkuat ekonomi regional untuk kesejahteraan bersama," ujar Tengku Zafrul.

PM Anwar turut menegaskan bahwa peran aktif negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, sangat diperlukan untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi utama investasi, pariwisata, dan perdagangan dunia.

"Saya ingin menginformasikan bahwa sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Malaysia membutuhkan kerja sama semua negara tetangga, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kemampuan negara sebagai tujuan investasi, pariwisata, dan perdagangan di benua ini dan juga di seluruh dunia," kata Anwar.

Sebagai bagian dari upaya konkret, Indonesia dan Malaysia berencana memanfaatkan Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA) sebagai dasar untuk memperoleh manfaat lebih dari perdagangan timbal balik serta membuka jalur kerja sama baru dengan pemerintah AS.

Menko Airlangga menekankan pentingnya koordinasi antar negara ASEAN mengingat seluruh anggota, yakni 10 negara, turut terdampak oleh kebijakan tarif resiprokal AS.

“Sehingga perlu secara kolektif membangun komunikasi dan engagement dengan Pemerintah AS,” ujarnya.

Airlangga dan Anwar sepakat bahwa kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahan Trump menjadi tantangan serius bagi dinamika perdagangan global. Meski demikian, keduanya sepakat untuk tetap menjaga hubungan dagang yang sehat dan saling menguntungkan dengan Amerika Serikat.

(dec/del)

No more pages