Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan proses administrasi pada tahap awal menyebabkan realisasi belanja program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru 1% dari total anggaran Rp71 triliun per 12 Maret 2025. 

Menurut Dadan, proses administrasi tersebut meliputi tiga hal. Pertama, anggaran BGN yang baru bisa dibuka blokirnya saat sore ketika hari pertama pelaksanaan MBG pada 6 Januari 2025. 

"Sebagian anggaran sampai sekarang juga masih ada yang terblokir yang sedang kita upayakan agar bisa digunakan," ujar Dadan kepada Bloomberg Technoz, Jumat (14/3/2025).

Kedua, ada gangguan selama 5 hari pada aplikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI). SAKTI adalah aplikasi keuangan yang digunakan pada tingkat satuan kerja (satker). SAKTI dapat melaksanakan seluruh fungsi utama penganggaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga proses pertanggungjawaban.

Menurutnya, gangguan tersebut memiliki dampak yang cukup signifikan karena program MBG berjalan setiap hari. 

"[Terakhir,] kelengkapan persyaratan dalam proses pencairan, utamanya dari mitra-mitra baru, yang mulai 6 Januari rata-rata sudah lancar," ujarnya. 

Dadan mengatakan penyerapan anggaran akan segera signifikan dalam waktu dekat. Selain itu, kata Dadan, dari rencana awal memang penyerapan akan besar utamanya mulai September ketika sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur sudah siap di lapangan. 

Sebelumnya, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan Presiden Prabowo Subianto masih bisa melakukan berbagai penyesuaian dan persiapan program ini di awal pemerintahan. Namun, ketika sudah diluncurkan secara penuh, maka tidak bisa ditarik kembali. 

Menurutnya, MBG merupakan program yang ketika diluncurkan tidak mungkin diakhiri dan memberikan konsekuensi jangka panjang bagi pemerintah dan Indonesia. 

"Ketika diputuskan akhir tahun ini 83 juta siswa menerima MBG setiap hari, maka ketika dikurangi atau diturunkan komposisinya, rakyat akan marah. Sehingga siapapun elected official tidak akan berani akhiri pogram," ujar Wijayanto dalam diskusi publik "Makan Bergizi Gratis: Cerita Sukses atau Mimpi Buruk Pemerintahan Prabowo?"

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi anggaran belanja untuk Program MBG per 12 Maret 2025 tercatat baru Rp710,5 miliar. Angka ini cuma 1% dari total anggaran yang sudah dialokasikan sebesar Rp71 triliun, dan hanya 0,41% dari total anggaran yang disiapkan bertambah menjadi Rp171 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan sampai saat ini pemerintah baru membagikan makan gratis kepada 2 juta peneriman manfaat. Kategori peserta yang telah menerima manfaat dari Program MBG terdiri dari siswa-siswi SD, SMP, SMA, SLB, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. 

"Sampai 12 Maret 2025, pencairan anggaran Rp710 miliar menjangkau lebih dari 2 juta penerima manfaat," kata Suahasil dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Kamis (13/3/2025).

Dalam APBN 2025, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran Rp71 triliun untuk Program MBG degan target penerima sebanyak 17,9 juta orang. Angka ini terdiri dari 15,5 juta siswa-siswa sekolah, dan 2,4 juta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. 

Dalam perkembangannya, Presiden Prabowo Subianto memberi instruksi agar target penerima manfaat bisa dimaksimalkan menjadi 82,9 juta penerima manfaat  pada 2025. Dengan demikian, pemerintah menyiapkan alokasi anggaran tambahan sebesar Rp100 triliun, sehingga akumulasi total menjadi Rp171 triliun.

(ain)

No more pages