Logo Bloomberg Technoz

Di sisi lain, dia menilai storage minyak sebagai fasilitas penyimpanan untuk Cadangan Penyangga Energi (CPE) membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Dia menyarankan pemerintah dapat menggabungkan investasi yang berasal dari pihak swasta.

Nah itu luar biasa, jangan salah. Itu enggak kecil investasinya. Jadi kayak pendanaannya itu harus kita harus mix lah. Ada yang dari dalam negeri, dari pemerintah juga, dari investor swasta juga. Swasta juga bisa dalam negeri atau luar negeri,” tuturnya.

Menurutnya, investasi storage minyak butuh miliaran dolar. Namun, perbankan di Indonesia umumnya belum sanggup membiayai mega proyek tersebut karena risikonya terlalu tinggi.

“Misalkan Bank Mandiri atau BNI [melalui Danantara] membiayai proyek [storage minyak] miliaran dolar. Sedangkan balance sheet [neraca keuangan] mereka itu kurang mencukupi untuk bisa mengambil risiko tersebut,” ujarnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyebut storage minyak dibangun guna meningkatkan ketahanan energi nasional. Penyimpanan minyak ini ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan nasional selama 30 hari sesuai dengan amanat Peraturan Presiden.

Proyek tersebut masuk dalam 21 proyek hilirisasi tahap pertama dengan total investasi mencapai US$40 miliar atau sekitar Rp659,2 triliun yang akan dibiayai oleh Danantara.

Crude storage ini untuk menuju ketahanan energi nasional kita berdasarkan perpres itu harus menambah 30 hari dan itu akan kita bangun di salah satu alternatifnya di Pulau Nipa,” kata Bahlil seusai rapat dengan Presiden Prabowo di Istana Negara, Senin (3/3/2025).

Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 96/2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE), pemerintah seharusnya berencana membangun buffer stock sektor energi hingga 2035.

Pembangunan fasilitas penyimpanan untuk CPE sangat penting sebagai antisipasi Indonesia menghadapi risiko krisis energi dari ancaman geopolitik global, maupun untuk menopang rencana swasembada energi Prabowo.

Perpres itu sendiri baru disahkan Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada Senin (2/9/2024). Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda pembahasan lebih lanjut ihwal gudang minyak tersebut.

Sesuai aturan, CPE nantinya akan berupa stok BBM jenis bensin sejumlah 9,64 juta barel, LPG sebanyak 525,78 ribu metrik ton, dan minyak mentah sebesar 10,17 juta barel hingga 2035. Mayoritas bakal berasal dari impor.

(mfd/wdh)

No more pages