Logo Bloomberg Technoz

CTRA sejak pagi tadi telah naik 25 poin atau setara 3,09% ke level Rp835/saham. APLN juga naik satu poin atau setara 1,19% ke level Rp85/saham.

Kemudian, saham BSDE naik 1,70% ke level Rp855/saham. Lalu, ada saham PWON yang naik 3,68% ke level Rp394/saham

Dalam sepekan terakhir, saham SMRA melemah 6,57%, dan dalam sebulan terakhir melemah 14,68%. Secara akumulatif, dalam tiga bulan terakhir, saham SMRA mencatat penurunan sebesar 31,48%.

Penurunan ini kontras dengan kinerja saham SMRA pada akhir tahun 2024, di mana saham SMRA masuk ke dalam jajaran konstituen indeks LQ45 periode 1 November 2024—31 Januari 2025, dengan kenaikan 13,76% dalam tiga bulan dan 22,77% dalam enam bulan.

Selain itu, pada Juni 2024, Summarecon Agung membagikan dividen tunai sebesar Rp148,57 miliar atau Rp9 per saham, yang setara dengan 19% dari laba bersih tahun buku 2023.

Kasus dugaan gratifikasi ini bukan pertama kalinya melibatkan PT Summarecon Agung Tbk. Sebelumnya, pada tahun 2022, KPK menyelidiki dugaan suap terkait pemulusan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Apartemen Royal Kedhaton di Yogyakarta, yang melibatkan mantan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, dan petinggi Summarecon.

KPK bahkan mempertimbangkan untuk menjerat PT Summarecon Agung Tbk dengan pidana korporasi dalam kasus tersebut.

Perkembangan terbaru dalam kasus dugaan gratifikasi di DJP Kemenkeu dan dampaknya terhadap pergerakan saham SMRA akan terus dipantau oleh para investor dan pemangku kepentingan lainnya.

(red)

No more pages