Winnie Hsu - Bloomberg News
Bloomberg, Pasar saham mengalami reli setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pemerintahan Donald Trump mungkin akan membatalkan beberapa tarif. Bursa saham Hong Kong memimpin kenaikan karena target pertumbuhan ekonomi China memicu spekulasi akan ada lebih banyak stimulus.
Para pedagang sedang mencermati sejumlah berita, seperti laporan kerja tahunan Beijing, isyarat Lutnick terkait kompromi tarif dengan Kanada dan Meksiko, dan rencana Jerman meningkatkan belanja pertahanan, di mana semuanya berdampak pada pasar.
Baik indeks saham berjangka AS maupun Eropa menguat, begitu juga dengan indeks regional Asia yang rebound dari pelemahan. Treasury juga mampu menahan kerugian pada Selasa (4/3/2025) waktu setempat.
Saham-saham China di Hong Kong berkinerja lebih baik setelah Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk 2025, tahun ketiga berturut-turut mempertahankan target tersebut.
Mengingat ketidakpastian global yang semakin meluas karena tarif dan geopolitik, para ekonom memperkirakan para pejabat China akan menambah stimulus.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, hanya target pertumbuhan yang kuat, dan niat yang jelas untuk mendukung perekonomian," kata Vey-Sern Ling, direktur pelaksana di Union Bancaire Privee. "Mereka mengatakan semua hal yang benar tentang lapangan kerja, pasar properti, pasar saham."
Pergerakan panik menghantam pasar sepanjang Selasa lantaran sentimen berubah dengan cepat di tengah ketidakpastian seputar perang dagang Presiden Donald Trump dan Jerman meninggalkan belenggu fiskal untuk mengubah pertahanan Eropa.
Perubahan kebijakan AS menandai fase baru dalam perluasan ekonomi dan diplomatik Trump untuk mengatur ulang posisi Amerika di dunia.

"Pasar tampaknya memperhitungkan langkah pemerintahan Trump yang sedang mencari kesepakatan, daripada fokus pada potensi dampak inflasi dari tarif tambahan untuk AS," kata Tomo Kinoshita, ahli strategi pasar global di Invesco Asset Management.
Dalam laporan yang sama, China meningkatkan defisit anggarannya ke level tertinggi dalam 30 tahun terakhir karena negara ini tengah berjuang melawan deflasi, jatuhnya harga properti, dan kini perang dagang dengan AS. Para pembuat kebijakan juga menetapkan target inflasi sebesar 2%, turun dari target lama sebesar 3%. Yuan sedikit melemah terdampak pengumuman tersebut.
Lutnick mengatakan kepada Fox Business, AS mungkin akan mengumumkan keringanan tarif pada barang-barang Meksiko dan Kanada, yang tercakup dalam perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara, paling cepat Rabu (5/3/2025).
Dia menambahkan bahwa tarif mungkin akan berlaku "di tengah-tengah," di mana Trump "bergerak bersama Kanada dan Meksiko, tetapi tidak sepenuhnya."
Terkait kabar Eropa, Jerman mengatakan akan menganggarkan ratusan miliar euro untuk investasi pertahanan dan infrastruktur dalam perubahan dramatis yang menjungkirbalikkan kontrol ketatnya pada pinjaman pemerintah.
Rencana ini menganggkat euro ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir dan memicu aksi jual di pasar obligasi global untuk menggabungkan kontrak berjangka dengan Treasury.
Di sektor komoditas, harga minyak memperpanjang penurunannya dan harga emas turun tipis setelah naik di sesi sebelumnya.
(bbn)