Harga gas di kawasan tersebut melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun pada awal Februari — meningkatkan kekhawatiran tentang krisis energi baru — karena persediaan bahan bakar di benua itu telah turun lebih cepat dari biasanya pada musim pemanasan ini.
Hal itu disebabkan oleh kombinasi cuaca yang lebih dingin, berkurangnya produksi angin, dan hilangnya transit gas Rusia melalui Ukraina pada awal 2025.
Meskipun penarikan dari lokasi penyimpanan telah melambat baru-baru ini berkat meningkatnya suhu — yang membantu mendorong harga turun selama Februari — pasar bersiap menghadapi kemungkinan cuaca dingin akhir bulan ini.
Beberapa prakiraan menunjukkan risiko pemanasan stratosfer yang tiba-tiba, yang dapat melepaskan hembusan udara dingin di Eropa utara dan meningkatkan penggunaan gas.
Para pedagang terus memantau pertempuran antara Rusia dan Ukraina, dengan infrastruktur energi menjadi salah satu target.
Selama akhir pekan, Rusia mengatakan pihaknya meminta bantuan Turki setelah jaringan pipa gas TurkStream di Laut Hitam sekali lagi menjadi target pesawat nirawak.
Harga gas bulan depan Belanda, patokan Eropa, diperdagangkan 6,6% lebih tinggi pada €47,24 per megawatt-jam pada pukul 8:24 pagi di Amsterdam.
(bbn)
