Logo Bloomberg Technoz

Namun, LockBit menolak tawaran tersebut dan meminta angka US$20 juta. LockBit memberikan contoh sebuah akun untuk masuk ke internet banking. Lockbit juga menyatakan bahwa bila BSI tidak mau membeli data tersebut, maka mereka akan menjual kepada para kompetitor.

Percakapan Bank BSI dengan LockBit (Tangkapan Layar Twitter @darktracer_int)

Pihak BSI belum memberikan jawaban ketika dikonfirmasi mengenai hal ini.

Namun, tadi pagi Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo memastikan bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman, meski kabar menyebut hasil peretasan data milik perusahaan oleh grup ransomware LockBit telah ‘open for public’. Menurut Gunawan nasabah Bank BSI sudah bisa bertransaksi secara aman dan normal.

“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan dalam rilis yang dipublikasikan, Selasa (16/5/2023).

Bank BSI menyampaikan hal ini terkait sistem jaringan Bank BSI memang mengalami kendala sejak Senin (8/5/2023) pekan lalu dan bergulirnya isu bahwa terjadi kebocoran data lewat serangan siber.

Gunawan mengakui bahwa serangan siber merupakan ancaman di era digital, seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis. Serangan siber dapat terjadi di mana-mana dan bisa menyasar ke berbagai pihak.

Pihak perusahaan, pasca menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan, terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.

Gunawan menegaskan, BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

“Gangguan yang sempat terjadi pada sistem BSI di hari Senin tanggal 8 Mei 2023, sudah diatasi secara bertahap. Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” ucap Gunawan.

(dba/wep)

No more pages