Kejatuhan rupiah memperburuk kondisi pasar saham dan obligasi domestik. IHSG ambles hingga 2,86% ke level terlemah sejak 30 September 2021 lalu sampai penutupan sesi pertama perdagangan siang ini.
Adapun harga obligasi negara juga berjatuhan. Imbal hasil surat utang negara naik di semua tenor terutama tenor pendek 1Y yang naik hingga 15,7 basis poin sampai siang ini menyentuh 6,557%.
Sementara tenor 5Y naik 4,4 basis poin ke 6,888%. Tenor 10Y naik 1,5 basis poin di level 6,933%.
Kenaikan yield terbanyak juga diperlihatkan oleh tenor 7Y yang naik hingga 6,8 basis poin siang ini menyentuh 6,903%.
Intervensi BI
Bank Indonesia sudah berjaga di pasar dan agresif mengintervensi kejatuhan rupiah di pasar.
"Kami masuk ke pasar dengan berani untuk mempertahankan supply demand valas untuk menjaga kepercayaan apsar," kata Edi Susianto, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia.
(rui)































