Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, JakartaChief Investment Officer (CIO) Dana Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Pandu Patria Sjahrir, menegaskan bahwa institusi yang dipimpinnya masih dalam tahap awal, sehingga membutuhkan waktu bisa memberikan hasil investasi paling optimal.

Ia mengisyaratkan bahwa investasi pertama Danantara kemungkinan bukan sesuatu yang spektakuler, tetapi lebih pada langkah awal yang strategis.

“Jujur, kami sedang mencoba mencari apa yang paling masuk akal. Kemungkinan besar, investasi pertama kami adalah investasi yang membosankan,” ujar Pandu dalam BNI Investor Daily Roundtable, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Ia menekankan bahwa saat ini fokus utama Danantara adalah finalisasi berbagai aspek penting, mulai dari regulasi, penyertaan modal negara, hingga pembentukan tim internal yang solid.

“Tapi kami lihat, karena jujur, bulan ini fokus kami adalah finalisasi dari sisi peraturan pemerintah, imbreng, team building, dan nantinya tentu kami akan paparkan secara publik bagaimana rencana-rencana kami,” jelasnya.

Meski menyadari ekspektasi publik yang tinggi terhadap Danantara, Pandu meminta agar publik juga memahami bahwa membangun institusi sebesar ini membutuhkan waktu dan proses yang tidak instan.

Pandu menyoroti proses pembentukan Danantara yang berlangsung sangat cepat, termasuk penyelesaian tiga payung hukum utama dalam waktu singkat, yakni Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (PP), dan Keputusan Presiden (Keppres).

“Kalau melihat dari sisi RUU BUMN mungkin selesai dalam lima minggu, PP sekitar 1,5 minggu,” ungkapnya.

Setelah memiliki dasar hukum yang kuat dan resmi diluncurkan, tahap berikutnya adalah membangun tim yang berisi individu terbaik di bidangnya.

“Karena di sini kami mau mencari the best of the best of the best, di mana publik akan menilai sendiri nantinya,” kata Pandu.

Sebagai institusi yang dipercaya mengelola dana besar hingga US$ 900 miliar atau lebih dari Rp 14.000 triliun, Danantara berada di bawah sorotan ketat terkait tata kelola, transparansi, dan pengawasan.

Banyak pihak membandingkannya dengan skandal 1MDB di Malaysia, yang membuat kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan dana negara.

Namun, bagi Pandu, tantangan tersebut harus menjadi pemicu semangat bagi tim Danantara.

“Ini tantangan buat kami, dan semangat buat kita semua. Untuk yang menaruh harapan, saya berterima kasih,” ujarnya.

Ia mengibaratkan Danantara sebagai sebuah kanvas putih yang masih kosong dan menjadi sorotan banyak pihak.

Ya, we try to make the best. The only thing I can promise all of you, we will try our best,” tegasnya.

(rtd)

No more pages