Logo Bloomberg Technoz

Mengulik Fakta di Balik Pertumbuhan Semu Industri Tekstil

Sultan Ibnu Affan
15 May 2023 13:15

Ilustrasi Pabrik Tekstil. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Pabrik Tekstil. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Serikat pekerja menilai pertumbuhan yang diklaim pemerintah untuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) adalah data semu, yang hanya memperhitungkan faktor kinerja ekspor. Pada kenyataannya, sektor tersebut masih terus dihantam badai pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga saat ini.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja (KSPN) Ristadi berpendapat pemerintah hanya mendata kinerja industri pertekstilan yang berorientasi ekspor. 

Jika hanya memperhitungkan kinerja ekspor, dia tidak menampik industri TPT memang telah mengalami perbaikan seiring dengan mulai pulihnya permintaan dari luar negeri. 

“Saya berkeyakinan, [pemerintah] menghitung pertumbuhan industri TPT ini dari jumlah ekspor. Iya betul, dari 2020—2022, tren [ekspor TPT] sudah mulai agak naik. Kalau parameternya itu, memang betul. Namun, untuk pabrik-pabrik yang [berorientasi] pasar lokal, yang kualitasnya lokal, itu tidak seperti itu,” ujarnya saat dihubungi, Senin (15/5/2023).

Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan tahunan atau year on year (yoy) industri TPT pada 2022 diklaim mencapai 9,34%. Di sisi lain, volume ekspor pertekstilan pada tahun lalu mencapai 1,5 juta ton atau anjlok 17% yoy.