Logo Bloomberg Technoz

Atas pertimbangan ancaman keamanan, termasuk adanya banyak email masuk dengan indikasi kerentanan pencurian data, pihak Google melakukan penguatan, ‘bersih-bersih’ data akun, hingga memperbarui kebijakan security secara besar-besaran. 

Google memperkenalkan langkah; autentikasi pengirim, juga implementasi Domain-based Message Authentication, Reporting & Conformance (DMARC).

Google diketahui memperbarui keamanan Gmail —yang dipakai oleh 2,5 miliar pengguna platform secara gratis— dengan aturan baru mengenai autentikasi pada layanan surat elektronik mereka. 

Manager grup divisi produk Gmail, Neil Kumaran, menjelaskan bahwa pembaruan langkah keamanan Gmail merespons banyaknya pengirim pesan secara masal tidak melakukan proteksi dan konfigurasi sistem mereka.

Alhasil “memungkinkan penyerang dengan mudah bersembunyi di tengah-tengah mereka.” Dengan aturan keamanan baru ini, pengirim secara sistem memvalidasi bahwa mereka memang benar seperti yang mereka klaim.

Hal ini menjadi  persyaratan penting bagi setiap platform email yang mengklaim bahwa mereka menganggap serius masalah keamanan. 

Pengirim pesan ‘email blast’ sekarang memiliki kewajiban wajib untuk menyediakan otentikasi melalui DMARC, juga DomainKeys Identified Mail dan Sender Policy Framework.

Upaya baru Google untuk “menutup celah yang dieksploitasi oleh para penyerang yang mengancam semua orang yang menggunakan email,” terang dia.

(prc/wep)

No more pages