Lalu ketika Kristen mulai menyebar, tradisi pagan ini akhirnya diadaptasi oleh Gereja, dan pada abad ke-5, Paus Gelasius I menyatakan 14 Februari sebagai hari untuk menghormati St. Valentine.
Tradisi Romantis
Hari Valentine mulai dikaitkan dengan cinta romantis pada Abad Pertengahan, khususnya di Eropa. Hal ini dipengaruhi oleh kepercayaan bahwa pertengahan Februari adalah musim kawin burung, yang menjadi simbol cinta dan pasangan.
Penyair Inggris terkenal, Geoffrey Chaucer, disebut sebagai orang pertama yang menghubungkan Hari Valentine dengan cinta romantis dalam puisinya pada abad ke-14. Dari sanalah berkembang tradisi seperti saling bertukar kartu ucapan, hadiah, dan bunga.
Pada abad ke-19, Hari Valentine menjadi semakin populer di Inggris dan Amerika Serikat. Kartu ucapan komersial mulai diproduksi secara massal. Kemudian, tradisi ini menyebar ke seluruh dunia, dengan variasi di setiap negara.
Meskipun awalnya memiliki akar agama, Hari Valentine kini lebih banyak dirayakan sebagai perayaan cinta secara umum, baik untuk pasangan romantis maupun hubungan persahabatan. Di beberapa budaya, Hari Valentine bahkan menjadi momen untuk mengekspresikan kasih sayang kepada keluarga.
(spt)



























