Di Indonesia, pasokan pun membengkak. Tahun lalu, produksi batu bara Tanah Air mencapai 836 juta ton, Angka ini 18% di atas target dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana prediksi harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa bangkit atau malah makin terjepit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara terjebak di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 18,02.
RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau di bawah 30, maka artinya sudah jenuh jual (oversold).
Sinyal oversold makin terang-benderang dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh angka 0. Sudah paling kecil, sangat jenuh jual.
Dengan demikian, sebenarnya harga batu bara punya bekal untuk mencetak technical rebound. Pivot point ada di US$ 109/ton. Jika tertembus, maka target resisten ada di rentang US$ 111-113/ton.
Adapun target support terdekat adalah US$ 95/ton. Penembusan di titik ini berisiko menyebabkan harga batu bara turun ke arah US$ 92/ton.
(aji)

































