Logo Bloomberg Technoz

"Jadi isu tentang swasembada gula, termasuk ekosistem gula di Indonesia itu sederhana. Isunya hanya di agronomi saja," ujar dia.

Ghani pun optimistis hal tersebut dapat dilakukan dengan baik oleh holding perusahaan perkebunan pelat merah ini melalui anak usahanya,  PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau SugarCo bersama mitranya yang akan menggarap sekitar 129 ribu hektare.

Nantinya, pengelolaan itu juga akan dimaksimalkan melalui digitalisasi dalam proses pengolahan dari hulu hingga ke hilirnya.

"Berbeda dengan padi dan jagung, kalau gula ini dari mulai menanam, dipelihara, diolah, itu ekosistemnya tertutup. Jadi 100% saya bisa kontrol," kata dia. 

"Apalagi dengan menggunakan digitalisasi, kita bisa pastikan mitra kita yang 129 ribu hektare kita tahu di mana dia menanam, kapan ditanam, luasnya berapa, jenisnya apa. Jadi itu kita masukkan ke dalam big data yang nanti menjadi dasar kita tentukan proses pengolahan."

Terbesar dalam sejarah

Di sisi lain, Ghani juga mengatakan produksi gula tahun ini, yang diperkirakan mencapai 2,7 juta ton tersebut juga sekaligus menjadi yang terbesar sepanjang sejarah nasional.

Pada 2024, kata dia, Indonesia juga telah berhasil mencatatkan produksi gula sebanyak 2,4 juta ton. Sejak pertama kali produksi terbesar pada 1930 silam, hingga saat ini produksi gula juga tercatat paling tinggi sebanyak 2,58 juta ton.

"Saya bisa pastikan Indonesia tahun ini akan mencatat produksi gula terbesar sepanjang sejarah selam 95 tahun. Insyaallah tahun ini kita akan lewati," kata dia.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya juga telah memastikan target swasembada pangan Indonesia akan terjadi pada 2027, atau lebih cepat dari target awal yang dipatok pada 2028.

 "Saya percaya mungkin akan tercapai jauh sebelum tahun keempat. Saya dapat laporan dari Menteri-menteri di bidang pangan bahwa sebelum tahun ke-2 [kepemimpinan saya], kita sudah swasembada pangan, tidak akan impor pangan lagi,” ucap Prabowo, 20 Januari 2025 lalu.

(sun/spt)

No more pages