Logo Bloomberg Technoz

Sempitnya lapangan kerja yang dirasakan oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan cukup tinggi tersebut, sepertinya mempengaruhi pula kondisi penghasilan mereka. Indeks penghasilan masyarakat RI lulusan Akademi dan Sarjana turun masing-masing 5,1 poin dan 8,2 poin.

Yang menarik, lulusan Pascasarjana juga menilai kondisi penghasilan mereka saat ini lebih buruk dengan penurunan indeks hingga 10,4 poin. Itu juga mempengaruhi minat belanja barang nonmakanan (durable goods) di mana kelompok ini mencatat penurunan terdalam pada Januari lalu hingga 31,1 poin.

Masih akan Sempit

Situasi ketersediaan lapangan kerja yang dinilai sempit saat ini, diperkirakan masih akan berlanjut ke depan menurut para responden di hampir semua tingkat pendidikan.

Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja tercatat turun terdalam di kelompok masyarakat dengan pendidikan akhir Sarjana, yaitu mencapai 7 poin.

Begitu juga lulusan Pascasarajana dan Akademi juga masih kurang optimistis ketersediaan lapangan kerja ke depan akan lebih luas.

Itu akhirnya mempengaruhi pula ekspektasi yang lebih rendah terhadap kondisi penghasilan ke depan. Lulusan Sarjana mencatat penurunan Indeks Ekspektasi Penghasilan terdalam yaitu hingga 7,4 poin pada Januari.

Secara umum, tingkat Keyakinan Konsumen berdasarkan tingkat pendidikan, hanya mencatat kenaikan pada responden lulusan SMA. Di luar itu, kesemuanya cenderung menurun keyakinannya terutama di kalangan lulusan Sarjana. 

Setengah Pengangguran

Situasi lapangan kerja yang lebih menantang di Indonesia sejatinya sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

Memang, bila melihat data tingkat pengangguran, sejauh ini terlihat ada perbaikan. Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2024 mencapai 4,91%.

Bila dihitung dalam nominal, penduduk RI yang menganggur mencapai 7,47 juta orang. Angka itu yang menjadi yang terendah sejak 2019 lalu.

Akan tetapi, bila dilihat lebih cermat, jumlah Pengangguran Terpaksa atau Setengah Pengangguran semakin banyak saat ini. 

Setengah penganggur merupakan istilah untuk menyebut penduduk bekerja dengan jam kerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu) dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain

Tingkat setengah pengangguran pada Agustus 2024 adalah sebesar 8%. Hal ini berarti dari 100 penduduk bekerja terdapat sekitar 8 orang yang termasuk setengah penganggur.

Dibandingkan Agustus 2023, tingkat setengah pengangguran mengalami kenaikan sebesar 1,32 persen poin. Sedangkan jika dibandingkan Agustus 2019 masih lebih tinggi sebesar 1,58 persen poin.

Jumlah setengah penganggur pada 2024 mencapai 11,56 juta orang, naik tajam dibanding setahun sebelumnya yang 'hanya' 9,34 juta orang. Angka 11,56 juta orang itu juga menjadi yang tertinggi sejak Pandemi Covid-19. Pada Agustus 2020, jumlah underemployment mencapai 13,09 juta orang.

Makin besarnya jumlah setengah pengangguran di tengah perekonomian yang masih didominasi oleh sektor informal, memberi gambaran kondisi pasar kerja di Indonesia yang masih buruk sampai hari ini.

(rui/aji)

No more pages