Balik arah rupiah juga terjadi kendati di pasar saham arus jual masih kuat di mana Indeks Harga Saham Gabungan sampai penutupan sesi pertama perdagangan, tergerus 2,20% ke level 6.724.
Sementara di pasar surat utang, penurunan yield masih berlanjut mencerminkan kenaikan harga surat utang negara terdongkrak aksi beli investor.
Mengacu data OTC Bloomberg, hampir semua tenor masih membukukan kenaikan harga.
Yield alias imbal hasil obligasi, yang bergerak berkebalikan dengan harga, menunjukkan penurunan. Yield SUN 2Y turun 1,2 bps, lalu 5Y juga turun 2,4 bps. Sementara tenor 10Y masih sedikit naik imbal hasilnya 0,9 bps.
Tenor 16Y juga naik cukup banyak 8,5 bps di 7,279%.
Cadev rekor lagi
Bank Indonesia hari ini melaporkan, nilai cadangan devisa RI pada akhir Januari mencapai US$ 156,1 miliar. Angka itu naik US$ 400 juta dibanding posisi akhir tahun dan menjadi nilai cadangan devisa terbesar dalam data yang tercatat sejauh ini.
Bank Indonesia menyatakan, kenaikan nilai cadangan devisa pada Januari adalah karena pasokan valas segar dari penerbitan global bond Pemerintah RI serta penerimaan pajak dan jasa. Suplai valas segar itu agaknya mengimbangi nilai cadangan devisa yang terkuras untuk mengintervensi rupiah di pasar.
"Posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2025 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dalam pernyataan resmi, hari ini.
(rui)

























