Langkah ini secara efektif menghidupkan kembali kebijakan dari masa jabatan pertama Trump, mencangkup penghentian perjanjian penting pada tahun 2015, yang memberlakukan batasan ketat pada program nuklir Iran sebagai imbalan atas keringanan sanksi.
AS telah lama menuduh Teheran menggunakan program nuklir sipil yang berusia puluhan tahun untuk menutupi ambisi mereka dalam mengembangkan senjata. Tuduhan AS ini telah berulang kali dibantah oleh Iran. Negara itu juga menjadi sasaran inspeksi nuklir internasional.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengatakan bahwa strategi tekanan maksimum Trump akan terus gagal.
"Jika isu utamanya adalah memastikan Iran tidak mengejar senjata nuklir, hal itu sudah merupakan komitmen yang kuat, posisi Iran sudah jelas," kata Araghchi dalam komentar yang disiarkan di TV pemerintah.
(bbn)




























