Logo Bloomberg Technoz

Antrean Panjang LPG 3 Kg Makan Korban Jiwa, Bahlil Minta Maaf

Mis Fransiska Dewi
04 February 2025 12:30

Warga mengantre untuk mendapatkan LPG 3 kg di Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga mengantre untuk mendapatkan LPG 3 kg di Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf ihwal meninggalnya salah satu warga Pamulang, Tangerang Selatan, yang mengantre untuk membeli gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) 3 Kg.

Bahlil sebelumnya membuat kebijakan yang hanya membolehkan pembelian komoditas bersubsidi yang biasa disebut 'Gas Melon' itu di tingkat pangkalan resmi Pertamina. Hal tersebut memicu kesulitan masyarakat mendapatkan LPG 3 Kg, hingga harus mengantre panjang di pangkalan resmi Pertamina.

“Kita membaca banyak berita, katanya ada yang begitu [meninggal dunia karena antre]. Ya kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi,” kata Bahlil saat meninjau Pangkalan LPG Kevin di Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).


Dia menambahkan, keputusan pemerintah yang melarang pengecer menjual LPG 3 Kg semata-mata merupakan langkah penataan dan perbaikan penyaluran LPG bersubsidi.

"Apa yang kita lakukan pagi ini [sidak] dan malam ini sebagai respons. Untuk kita ingin rakyat kita mendapat [LPG 3 Kg] dengan baik dan gampang," ujar Bahlil.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat melakukan peninjauan penyaluran LPG 3 kg di Pangkalan LPG Kevin, Kemanggisan. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska)