Logo Bloomberg Technoz

Dalih Menhut Soal 26 Juta Hektar Hutan jadi Lahan Pangan & Energi

Azura Yumna Ramadani Purnama
03 February 2025 19:00

Wamen ATR Raja Juli Antoni bertemu dengan Prabowo Subianto di Kertanegara, Senin (14/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Wamen ATR Raja Juli Antoni bertemu dengan Prabowo Subianto di Kertanegara, Senin (14/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengklaim media telah menuliskan berita yang keliru soal rencana pemerintah melakukan alih fungsi terhadap lebih dari 20 juta hektar hutan menjadi lahan energi, pangan, dan air. 

Menurut dia, kebijakan tersebut merujuk pada keberadaan 26,7 juta hektar lahan hutan yang secara faktual telah terdegradasi -- lahan yang mengalami penurunan kualitas dan kuantitas tanah. Beberapa lahan menjadi terbuka karena bekas kebakaran hutan.

Raja Juli mengklaim, kebijakan tersebut justru akan menerapkan sistem agroforestri pada lahan yang telah tergradasi. Pemerintah akan memulihkan lahan tersebut menjadi lebih produktif melalui sistem pertanian yang menggabungkan tanaman berkayu, buah-buahan, dan tanaman semusim.

“Akanan dilakukan agroforestry, dengan tumpang sari untuk swasembada pangan. Ini namanya hutan cadangan pangan energi dan air,” kata Raja Juli kepada awak media, di Istana Negara, Senin (3/2/2025).

Dia mengklaim, Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian (Kementan) akan memulai implementasi dari pemanfaatan lahan untuk pangan dan energi, esok hari. Mereka rencananya akan menanam padi berjenis gogo pada 100 hektare di wilayah Indramayu.