Logo Bloomberg Technoz

Toh, warga negara dari kelompok ini memang tercatat jarang belanja properti di Singapura, dibandingkan dengan warga negara asal China dan Malaysia. Chief Research Officer di platform real estate MOGUL.SG, Nicholas Mak mengatakan, orang Amerika lebih tertarik pada properti di kawasan AS dan Inggris.

Sejak 27 April lalu, Pemerintah Singapura mewajibkan setiap orang asing membayar pajak 60% untuk setiap pembelian tempat tinggal. Pemerintah juga meningkatkan tarif penggunaan properti 65%.

Pembeli Terbesar Properti di Singapura.(Source Urban Redevelopment Authority, Orange Tee & Tie Research & Analytics via Bloomberg)

Harga Sewa Singapura yang Melonjak Menjadi Masalah Politik

Isu harga properti ini bernuansa politik karena diterapkan menjelang pelaksanaan pemilihan umum 2025. Pemerintah dinilai menaikan pajak pembelian properti menjadi lebih tinggi saat sejumlah persoalan tentang perumahan sedang menjadi topik hangat di negara tersebut.

Kementerian Pembangunan Nasional, dalam pernyataan melalui pesan elektronik mengatakan, kebijakan peningkatan pajak ini memang untuk meredam permintaan investasi asing dan lokal pada sektor properti hunian. Pemerintah ingin properti hunian lebih dulu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri. 

Direktur Pelaksana pengembang EL Development Pte., Lim Yew Soon mengatakan, sejumlah warga asing masih membeli properti di Singapura. Termasuk Kondominium Blossoms by the Park baru-baru ini diresmikan. Menurut dia, empat unit hunian telah dibeli warga asing asal Amerika Serikat; dan empat unit oleh warga asal China. Padahal, peluncuran properti mewah ini hanya dua hari setelah pengumuman kebijakan peningkatan pajak tersebut.

--Dengan asistensi dari Joyce Koh.

(bbn)

No more pages