Logo Bloomberg Technoz

Harga minyak turun untuk hari keenam. Ini akibat pernyataan Trump dalam sebuah pidato di hadapan para pemimpin dunia yang berkumpul di Davos, Swiss, yang mengatakan bahwa ia akan meminta Arab Saudi dan negara-negara OPEC lainnya untuk “menurunkan harga minyak,” memberikan dorongan untuk lebih banyak produksi minyak mentah sebagai cara untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia dan membantu mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun di Ukraina. 

Sedangkan IHSG, hingga pukuk 10.45 WIB terpantu melemah 0,31% ke level 7.209,91. Padahal pada awal pembukaan bursa saham domestik mengalami penguatan. 

Padahal nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,35% pada Jumat pagi di pasar spot seperti ditunjukkan data realtime Bloomberg, ke level Rp16.223/US$, ini reli penguatan lima hari tanpa putus pekan ini.

Rupiah memimpin penguatan di Asia pagi ini dengan kenaikan nilai terbesar. Di belakang rupiah, peso juga menguat 0,29%, baht 0,21%, yuan Tiongkok 0,08%, lalu yuan offshore 0,08%, dolar Hong Kong dan Singapura masing-masing naik 0,01%.

Sementara itu di pasar kripto, harga Bitcoin naik pada hari Jumat untuk pertama kalinya dalam tiga sesi, setelah tindakan eksekutif Trump yang membentuk kelompok kerja pada aset digital tidak sesuai dengan harapan.

Para trader sekarang akan mengalihkan perhatian mereka ke Bank of Japan, yang secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, terbesar dalam 18 tahun. Gubernur Kazuo Ueda dan jajarannya kemungkinan akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga overnight call menjadi 0,5% sebagai bentuk kepercayaan diri yang meningkat terhadap keberlanjutan inflasi seiring dengan kemajuan Jepang menuju jalur normalisasi. 

Pengukur inflasi utama Jepang mencapai 3% untuk pertama kalinya dalam 16 bulan terakhir, menggarisbawahi momentum harga yang berkelanjutan di negara ini.

“Jika BOJ menaikkan suku bunga hari ini, ada kemungkinan besar akan ada nada dovish karena masih ada risiko tinggi gangguan ekonomi dan pasar dari kebijakan AS,” tulis ekonom Commonwealth Bank of Australia, Kristina Clifton, dalam sebuah catatan. kembali ke AS, ada beberapa optimisme bahwa pemerintahan Trump mungkin bisa melakukan langkah-langkah yang akan mendorong pertumbuhan dan saham, bahkan sambil tetap menahan tekanan harga, yang seharusnya memungkinkan Federal Reserve untuk melanjutkan pelonggaran moneter tahun ini.

Pasar saham berada dalam “mode tenang sebelum badai” menjelang konferensi pers keputusan Fed minggu depan dan dimulainya musim laporan keuangan emiten-emiten teknologi besar, menurut James Demmert dari Main Street Research. “Keduanya cenderung menyebabkan volatilitas pasar.”

(red)

No more pages