Dari sisi stabilitas nilai tukar, Perry mengatakan, BI terus meningkatkan likuiditas bagi perbankan untuk menyalurkan kredit, termasuk kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) ke sektor-sektor prioritas yang sudah disalurkan Rp295 triliun hingga pekan kedua Januari 2025.
Dalam kaitan itu, Perry juga mengatakan BI optimistis inflasi akan terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%; nilai tukar rupiah stabil agar perekonomian tumbuh; mendorong pertumbuhan kredit dalamn kisaran 11% sampai 13%; dan digitalisasi ekonomi terus berlanjut.
"Kami optimis Indonesia bersatu, bersinergi, tidak hanya stabil tetapi juga tumbuh lebih tinggi di tengah gejolak global, geopolitik yang terus berlanjut. Kita tetap waspada terhadap berbagai gejolak global tapi kita harus membangun optimisme untuk bersama kita maju ke depan," ujarnya.
(lav)
