Sementara perhatian pasar tertuju pada hubungan antara dua kekuatan ekonomi besar ini, Wakil Perdana Menteri China, Ding Xuexiang, menyatakan dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bahwa negaranya akan meningkatkan impor untuk mempromosikan perdagangan yang seimbang. Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping menyampaikan apresiasi terhadap hubungan dengan Rusia dalam panggilan video dengan Vladimir Putin, seraya menyerukan kerja sama yang lebih dalam menghadapi “ketidakpastian eksternal.”
Di Asia, Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) dilaporkan sedang menuju keputusan untuk menaikkan suku bunga dalam pertemuan kebijakan minggu ini, menurut laporan Kyodo News. Hal ini mendukung spekulasi bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Yen tercatat stabil pada perdagangan awal Rabu (22/01/2025).
Bursa Saham AS Menguat
Indeks S&P 500 naik 0,9%, Nasdaq 100 bertambah 0,6%, dan Dow Jones Industrial Average menguat 1,2%. Indeks Russell 2000, yang berfokus pada saham kapitalisasi kecil, melonjak 1,8%. Saham megakap utama yang tergabung dalam “Magnificent Seven” juga naik tipis 0,3%.
Di luar jam perdagangan reguler, Netflix Inc melaporkan kenaikan jumlah pelanggan kuartalan terbesar dalam sejarahnya. Pertumbuhan ini didorong oleh debut acara olahraga langsung pertama perusahaan tersebut dan kembalinya serial populer Squid Game.
Exchange-traded fund (ETF) yang melacak perusahaan-perusahaan berbasis kecerdasan buatan mencatat rekor tertinggi tiga tahun. Saham kapitalisasi kecil naik karena ekspektasi bahwa kebijakan proteksionis Trump akan memberikan keuntungan bagi mereka. Sementara itu, saham perusahaan ruang angkasa mendapat dorongan dari serangkaian perintah eksekutif Trump, meskipun produsen kendaraan listrik mengalami tekanan. ETF yang berfokus pada perusahaan besar China mencatat kenaikan setelah Trump belum mengumumkan tarif baru untuk negara tersebut.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun tujuh basis poin menjadi 4,56%. Indeks Bloomberg Dollar Spot relatif stabil.
“Minggu lalu, pasar ekuitas mencatat reli luas, didukung oleh data inflasi yang lebih rendah, laporan laba bank yang optimis, dan pemulihan dari kondisi oversold jangka pendek,” ujar Craig Johnson dari Piper Sandler. “Kami memperkirakan ada potensi kenaikan lebih lanjut di pasar saham, didukung oleh kembalinya kebijakan Trump yang ramah bisnis dan investor.”
Di pasar komoditas, harga minyak dan logam industri menurun karena kekhawatiran bahwa ancaman tarif Trump terhadap Meksiko dan Kanada dapat memicu kembali perang dagang. Sebaliknya, harga emas naik karena investor mencari aset aman.
(bbn)































