Bloomberg Technoz, Jakarta – Pelaku industri alat berat menyatakan akan mengikuti aturan pemerintah terkait dengan implementasi mandatori biodiesel B40 tahun ini, meski tetap waswas akan potensi penurunan performa mesin kendaraan yang membuat kerugian bagi sektor usaha seperti alat berat.

“Sudah menjadi kebijakan pemerintah, jadi kita harus siap,” kata Ketua Umum Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Giri Sakai saat dihubungi, dikutip Selasa (21/1/2025).

Hinabi sebelumnya melaporkan bahwa anggota asosiasi mengalami kerugian berupa kenaikan biaya perawatan atau maintenance sekitar 15%—20% per unit di sektor industri alat berat pertambangan, imbas implementasi mandatori B35.

“Sebulan sekitar Rp500.000 sampai Rp700.000 per unit vibrating roller. Hitungan ini hampir sama antara B35 dengan B40,” kata Giri.

Giri menjelaskan kondisi itu disebabkan karena sifat biodiesel yang mengandung fatty acid methyl ester (FAME) memiliki nilai kalori lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar solar (B0).