Katharine Gemmell - Bloomberg News
Bloomberg, Harga logam dasar dan bijih besi menguat menjelang berakhirnya pertemuan kebijakan utama di China, di mana para pemimpin diharapkan memetakan prioritas ekonomi tahun depan.
Konferensi Kerja Ekonomi Pusat selama dua hari di Beijing diadakan setelah adanya petunjuk kuat dari Politbiro, badan pembuat keputusan utama negara ini, bahwa stimulus yang lebih berani akan segera diumumkan.
Hal ini membuat para pembeli komoditas berharap konsumen bahan baku terbesar di dunia ini bersiap menerapkan langkah-langkah untuk melawan perlambatan pertumbuhan domestik dan potensi perang dagang dengan pemerintahan Donald Trump yang baru.
Nikel berkinerja terbaik di London Metal Exchange (LME), naik 0,91% menjadi US$15.858 per ton pada pukul 13.50 siang di Shanghai. Sementara tembaga turun 0,27% menjadi US$9.192 per ton. Bijih besi, yang merupakan bahan baku pembuatan baja, naik 1,12% menjadi US$105.75 per ton di Singapura.
Para ekonom memprediksi bahwa pemerintah China kemungkinan akan menghentikan pemberian stimulus dan menggunakan kekuasaannya dengan lebih tegas.
Bloomberg Economics mengatakan bahwa mereka memperkirakan Beijing akan mengeluarkan stimulus terkuat dalam beberapa tahun terakhir untuk memacu perekonomian.
Meskipun mereka tidak mengharapkan Konferensi Kerja akan memberikan informasi yang spesifik, ada "kesempatan bagi para pembuat kebijakan untuk mengisyaratkan komitmen untuk membangun langkah-langkah yang meningkatkan pertumbuhan," kata Kepala Ekonom Asia Chang Su dalam sebuah catatan.
(bbn)