Logo Bloomberg Technoz

Asosiasi: Kinerja Reksa Dana Saham Buruk Efek Volatilitas Pasar

Tara Marchelin
14 April 2023 05:55

Investasi di tengah inflasi tinggi dan ancaman resesi global (Dimas Ardian/Bloomberg)
Investasi di tengah inflasi tinggi dan ancaman resesi global (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana Investasi Indonesia (APRDI), Mauldy Rauf menilai penurunan kinerja reksa dana saham dipengaruhi oleh kondisi volatilitas tinggi yang terjadi di pasar.

Selama 2022, indeks yang mengukur kinerja reksa dana saham Infovesta Equity Fund Index tercatat minus 2,29%. Padahal benchmark-nya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat return 4,08%. Reksa dana saham syariah bahkan terperosok lebih dalam hingga minus 3,08%.

“Kinerja reksa dana saham memang dilihat juga dari pergerakan underlying assetnya. Saham kan memang berdinamika. Jadi, memang dalam kondisi market seperti ini, volatilitasnya tinggi karena ketidakpastian global. Itu juga mempengaruhi kinerja dari reksa dana, khususnya di reksa dana saham,” kata Mauldy saat dihubungi Bloomberg Technoz pada Kamis (13/3/2023). 

Mauldy mengungkapkan sejumlah faktor yang mempengaruhi saham sehingga menyebabkan penurunan reksa dana saham antara lain kondisi geopolitik global, khususnya perang Ukraina dan Rusia, serta negara-negara barat yang masih mengalami inflasi tinggi. Hal tersebut, lanjutnya, membuat investor merasa berada dalam ketidakpastian sehingga memutuskan untuk ‘wait and see’.

Meskipun demikian, lanjut Mauldy, tidak semua kinerja reksa dana mengalami penurunan. Ia mengatakan reksa dana pendapatan tetap (fix income) yang berbasis obligasi justru memiliki kinerja baik. Sementara itu, untuk reksa dana campuran, kinerjanya tergantung oleh komposisi aset mayoritas yang ada di dalamnya.