Logo Bloomberg Technoz

Sedangkan, harga minyak Brent juga melesat 7,1% menjadi US$ 85,4/barel.

Perdagangan Minyak Brent (Bloomberg)

Dengan katalis tersebut, sejumlah saham migas yang tercatat di BEI melaju pesat dalam dua hari terakhir berdasarkan harga penutupan Selasa (4/4/2023). Senada dengan naiknya harga minyak dunia merefleksikan kebijakan OPEC+ dalam memangkas produksi minyak dunia.

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengalami lonjakan harga saham sebesar 8,9% ke level Rp 1.100/saham. Sekadar informasi, MEDC pada 2022 sukses mencatatkan proporsi pendapatan sejumlah 90% dari kontrak penjualan minyak dan gas. 

Pergerakan Harga Saham MEDC dalam 2 Hari Terakhir Pada Senin-Selasa (4/4/2023) (Bloomberg)

Selanjutnya saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melesat 8,9% ke harga Rp 244/saham. ENRG merupakan emiten minyak dan gas dari Grup Bakrie. Adapun pada 2022 ENRG sukses mencatatkan peningkatan produksi minyak, bersamaan dengan harga rata-rata minyak dan gas yang direalisasikan di pasar global turut meningkat.

Pergerakan Harga Saham ENRG dalam 2 Hari Terakhir Pada Senin-Selasa (4/4/2023) (Bloomberg)

Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) juga meningkat 5,1% pada perdagangan dua hari terakhir pasca pengumuman OPEC+. Posisi saat penutupan hari kemarin berada di Rp 328/saham. Emiten ELSA bergerak pada minyak dan gas dan merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Energi. 

Kenaikan harga saham juga terjadi pada saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI). Laju gerak saham BIPI naik 9,3% ke harga Rp 164/saham. Astrindo Nusantara bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas, termasuk bisnis pada pelabuhan, jasa perdagangan, dan pertambangan.

Sebagai tambahan, pada 2022 BIPI sukses mendirikan anak usaha dengan nama PT Sagara Nusantara Energi (PTSNE) yang bergerak dalam bidang aktivitas pertambangan minyak bumi, pertambangan gas alam, pengusahaan tenaga panas bumi, industri bahan bakar, dan usaha dalam perminyakan pelumas hasil pengilangan minyak bumi.

Adapun saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) hanya naik tipis 0,9% ke Rp 1.565/saham. AKRA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi produk minyak bumi kepada pelanggan industri seperti perusahaan pertambangan, pembangkit listrik, perkebunan dan secara komersial.

Kebijakan OPEC+

Secara lebih detail, OPEC+ berkomitmen untuk menurunkan produksi mulai bulan depan sebanyak lebih dari 1 juta barel/hari. Arab Saudi diperkirakan memangkas produksi 500 ribu barel/hari. Selain Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah, Rusia pun menyatakan bakal mengurangi produksi. 

Berdasarkan kalkulasi Bloomberg menggunakan data dari Badan Energi Internasional, sebelum manuver OPEC+ disebarluaskan, pasokan minyak global diestimasikan surplus sekitar 500 ribu barel/hari dari April hingga Juni.

Pasok minyak dunia sebelum dan sesudah pemangkasan produksi OPEC+

Adapun imbas dari pemotongan tersebut akan mulai terasa pada bulan depan, akan terlihat dari kurangnya pasokan minyak sekitar 1,1 juta barel/hari. Berlanjut hingga Juli, akibat adanya perpanjangan pengurangan pasokan Rusia, pasokan minyak mentah akan berkurang 1,6 juta barel/hari.

Arab Saudi menuturkan bahwa pemotongan itu adalah tindakan pencegahan yang bertujuan mendukung stabilitas pasar minyak.

Sekadar informasi, sebelumnya laju harga minyak mentah telah terkoreksi secara kuartalan mencapai 5,7% di tengah gejolak risiko resesi dan kekhawatiran perekonomian global.

(fad/aji)

No more pages