Bloomberg Technoz, Jakarta - Goldman Sachs Group Inc menaikkan proyeksi harga perumahan di Hong Kong. Pembukaan kembali aktivitas masyarakat (reopening), pemulihan ekonomi, dan perbaikan pasar saham akan menopang pasar properti.
Akan tetapi, Goldman Sachs mengingatkan harga rumah akan anjlok 10% tahun ini sebelum naik 4% pada 2024 dan 2025. Demikian tulis laporan para analis Goldman Sachs termasuk Gurpreet Singh Sahi yang dikutip Bloomberg News.
Sebelumnya, para analis tersebut memperkirakan harga rumah bakal jatuh 15% pada 2023 dan mendatar dua tahun setelahnya.
Hong Kong dinilai masih mengalami surplus perumahan, permintaan lebih lemah ketimbang pasokan. Namun nantinya reopening di Hong Kong dan China daratan akan membuat permintaan bertambah.
“Ini akan terjadi secara perlahan. Sebab suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih naik dalam 3-6 bulan mendatang,” tulis laporan tersebut.
Industri real estat Hong Kong tengah mengalami tekanan karena kenaikan suku bunga dan penurunan populasi. Nilai jual kembali rumah turun sekitar 16% tahun lalu, menurut catatan Centraline Property Agency.
Akan tetapi, pelonggaran mobilitas masyarakat meningkatkan optimisme pasar dalam beberapa waktu terakhir.
(aji)