Jeff Stone—Bloomberg News
Bloomberg, Hacker atau grup peretas sedang membidik banyak akun media sosial TikTok asal China milik selebritas atau merek–merek ternama.
Peretas memakai cara yaitu mengirim link anonim namun berbahaya melalui layanan pesan pribadi. Cara ini mampu akun beralih kontrol kepada peretas.
Layanan media sosial yang dimiliki oleh ByteDance Ltd dari China ini mengatakan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi insiden tersebut.
TikTok punya target menghentikan aktivitas peretasan agar tidak terjadi lagi, dimana hacker terbukti telah mampu membobol akun CNN, demikian konfirmasi perusahaan tersebut, meskipun seorang juru bicara menolak untuk mengungkapkan daftar lengkap akun yang menjadi target atau disusupi.
Sejauh mana upaya peretasan itu tidak segera jelas, meskipun juru bicara menambahkan bahwa “jumlah akun yang disusupi sangat kecil.”
“Tim keamanan kami menyadari adanya potensi eksploitasi yang menargetkan sejumlah akun merek dan selebriti,” kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Kami telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan serangan ini dan mencegahnya terjadi di masa depan. Kami bekerja secara langsung dengan pemilik akun yang terkena dampak untuk memulihkan akses, jika diperlukan.”

TikTok menjadi buah bibir di Amerika Serikat (AS), dengan Senat dan DPR berupaya menghalau eksistensinya. ByteDance, yang berbasis di Cina, saat ini menghadapi tenggat waktu untuk menjual TikTok di tengah kekhawatiran bahwa pemerintah di Beijing dapat mempengaruhi algoritma TikTok atau mengumpulkan informasi sensitif tentang pengguna Amerika
ByteDance telah menggugat pemerintah AS untuk mencoba memblokir penjualan paksa tersebut. TikTok memiliki pengguna aktif bulanan (MAU) 170 juta orang di AS. TikTok juga menjadi isu jelang pemilihan presiden AS bulan November.
(bbn)