Logo Bloomberg Technoz

Alasan Besarnya Kuota Pertalite 2025 Saat RI Mau Irit Subsidi BBM

Dovana Hasiana
30 May 2024 13:00

Truk tangki bongkar muat BBM di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang - Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Truk tangki bongkar muat BBM di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang - Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan usulan kuota Pertalite dan Solar yang masih tinggi pada 2025 dilandasi oleh asumsi pertumbuhan ekonomi dan kendaraan setiap tahun.

Instansi tersebut pun mengatakan usulan tersebut masih berupa proyeksi, yang harus dievaluasi atau dikaji kembali. Untuk diketahui, kuota Pertalite pada 2025 ditaksir mencapai 31,33 juta—33,23 juta kiloliter (kl), sedangkan Solar 18,33 juta—19,4 juta kl.

Anggota BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan proyeksi rill yang nantinya akan menentukan kuota resmi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun depan tentu bergantung pada realisasi serapaan pada 2024. 

Apalagi, pemerintah juga memiliki sejumlah upaya agar BBM bersubsidi bisa lebih tepat sasaran, seperti melalui revisi Peraturan Presiden No. 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, hingga penyaluran BBM melalui platform digital menggunakan QR code.

“Untuk [kuota 2025] yang riil tentu nanti melihat realisasi 2024, lalu kita hitung asumsi pertumbuhan ekonomi. Lalu, jika revisi Perpres No. 191/2014 terbit, dampak digitalisasi atau QR code, semua dihitung,” ujar Saleh kepada Bloomberg Technoz, dikutip Kamis (30/5/2024). 

Konsumen membeli Pertalite di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian