Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Merdeka Battery Materials (MBM) berencana membangun dua pabrik peleburan nikel high pressure acid leach (HPAL) dengan masing-masing berkapasitas 120 ribu ton di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Pembangunan pabrik tahap pertama dengan kapasitas 60 ribu ton diharapkan selesai 2025. Pendanaan sekitar US$ 1,28 miliar diambil dari 18% perolehan hasil penawaran umum saham perdana atau  initial public offering (IPO). 

“Untuk investasi HPAL, memang ada dananya. Kami targetkan 18% dari dana IPO ini akan kami sisihkan di proyek HPAL tahap satu, untuk mencukupi sebagian belanja modal yang diperuntukan tahun ini. Total investasi untuk tahap satu, kami rencanakan berkisar US$ 1,28 miliar,” kata Devin Antonio Ridwan, Direktur Utama MBM, dalam konferensi pers pada Kamis (30/3/2023). 

Lebih lanjut, Devin mengungkapkan pabrik HPAL tahap satu tersebut akan berkontribusi sekitar 25% pada EBITDA perusahaan. 

“Ke depannya karena kami akan terus meningkatkan kapasitas daripada HPAL menjadi 240 ribu ton, tentunya ini akan menjadi komponen penyumbang terbesar dibandingkan project hilirisasi lain yang kami lakukan,” jelas Devin. Meskipun demikian, lanjutnya, ada  banyak faktor yang menjadi penentu kontribusi tersebut seperti harga nikel, harga input dan harga output.

Untuk pabrik HPAL tahap kedua, Devin mengatakan pihaknya masih melakukan negosiasi dengan calon partner. Meskipun demikian, Ia enggan merinci lebih jauh tentang siapa partner yang dimaksud. 

Sebelumnya, MBMA akan melakukan penawaran umum perdana dengan harga penawaran antara Rp 780 hingga Rp 795 per lembar saham. MBM akan melepas sebanyak 11.000.000.000 saham atau sebesar 10,24% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan.

Masa book building MBMA dimulai pada hari ini (28/3/2023) hingga 14 April mendatang, sementara tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan berlangsung pada 18 April 2023.

(tar/wep)

No more pages