Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Ungkap Penyebab HET Minyakita Naik

Pramesti Regita Cindy
09 May 2024 19:00

MinyaKita di Pasar Murah Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)
MinyaKita di Pasar Murah Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P. Sasmita menilai wacana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita hanya bentuk reaksi pemerintah terhadap kenaikan harga jual minyak goreng (migor) yang kian tak terkendali di pasar.

"Jadi ketimbang berusaha menurunkan harga jual yang rasanya sangat tidak mungkin, pemerintah memilih menaikan HET minyak goreng," kata Ronny kepada Bloomberg Technoz, Kamis (9/5/2024).

Lebih lanjut, Ronny menyebut masyarakat sebagai konsumen sebenarnya sudah sejak lama menanggung beban kenaikan harga Migor. Jika pun memang harganya turun ke level yang ditetapkan pemerintah, konsumen secara tidak langsung juga tetap harus membayar kenaikan HET sebesar Rp1.000/liter.

"Efeknya kepada konsumen tentu tidak terlalu terasa lagi, karena harga jual Migor sudah lebih tinggi ketimbang HET yang akan ditetapkan pemerintah," ungkap Ronny.

"Sementara kepada produsen, kenaikan HET Rp1.000 memberi ruang fiskal untuk menutupi kenaikan biaya produksi gegara harga CPO internasional naik. Artinya produsen juga akan menaikan harga jual migor untuk distributor dan retail sebesar itu," sambungnya.