Logo Bloomberg Technoz

Gencatan Senjata Tak Pasti, Israel Lanjut Serang Rafah

Redaksi
07 May 2024 13:20

Warga Palestina mengungsi jelang operasi militer oleh Israel di Rafah, Gaza, Senin (6/5/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga Palestina mengungsi jelang operasi militer oleh Israel di Rafah, Gaza, Senin (6/5/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kelompok militan Palestina, Hamas pada Senin menyetujui proposal gencatan senjata Gaza dari para mediator, tetapi Israel mengatakan bahwa persyaratan tersebut tidak memenuhi tuntutannya dan tetap melanjutkan serangan di Rafah sambil berencana untuk melanjutkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa pemimpinnya, Ismail Haniyeh, telah menginformasikan kepada para mediator Qatar dan Mesir bahwa kelompok tersebut menerima proposal mereka untuk gencatan senjata.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengatakan bahwa proposal gencatan senjata tersebut tidak memenuhi tuntutan Israel, namun Israel akan mengirimkan sebuah delegasi untuk bertemu dengan para perunding untuk mencoba mencapai kesepakatan.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Netanyahu menambahkan bahwa kabinet perangnya telah menyetujui untuk melanjutkan operasi di Rafah. Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan di situs media sosial X bahwa Netanyahu membahayakan gencatan senjata dengan membom Rafah.

Seorang pejabat Israel, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa proposal yang disetujui Hamas adalah versi yang diperhalus dari tawaran Mesir dan mencakup elemen-elemen yang tidak dapat diterima oleh Israel.