Logo Bloomberg Technoz

Wawancara Eksklusif

Dirut BEI Iman Rachman Bicara Soal Gejolak di Pasar Modal RI 2023

Krizia Putri Kinanti
27 March 2023 13:16

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasca pengumuman pemerintah mengakhiri tanggap darurat pandemi, pasar modal Indonesia diselimuti sentimen positif. Kembalinya mobilitas manusia, diikuti oleh optimisme masuknya arus dana investor lokal dan asing yang membesar, membuat Bursa saham dalam negeri mengalami kenaikan pada dua bulan pertama tahun 2023.

Namun, tidak lama, pasar modal Indonesia menghadapi tantangan baru. Pengetatan likuiditas dunia dan berlanjut huru-hara penutupan tiga bank di Amerika Serikat (AS), seperti Silvergate, Signature, Silicon Valley Bank (SVB), ditambah rapuhnya Credit Suisse Group AG memberi dampak negatif di pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Tantangan demi tantangan ini coba diurai dan ditemukan solusi demi menciptakan peningkatan kapitalisasi pasar di Bursa saham sebesar Rp 15.000 triliun dalam jangka panjang. Sejumlah strategi telah dijalankan lewat lima pilar pengembangan Pasar Modal.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengakui masih terus melakukan upaya pengembangan demi menjaga arus modal di pasar domestik. Iman masih optimis proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang positif memberi efek baik pada kinerja pasar modal secara keseluruhan.

Lalu, bagaimana strategi kunci BEI untuk merealisasikan itu semua? Kepada Bloomberg Technoz, Iman Rachman menjelaskan segala langkah otoritas demi mengembalikan pertumbuhan sektor pasar modal di masa kepemimpinannya.