Logo Bloomberg Technoz

'Hot Money' di SRBI Makin Susut, Tinggal Rp71,55 T

Azura Yumna Ramadani Purnama
24 April 2024 14:37

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Desember 2023. (Youtube Bank Indonesia)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Desember 2023. (Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Arus keluar modal asing bukan hanya meninggalkan pasar surat utang dan pasar saham semenjak sentimen global memuncak dan menjatuhkan nilai tukar rupiah. Asing juga melepas kepemilikan mereka di instrumen tenor pendek yang dirilis oleh Bank Indonesia, yaitu Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sertifikat Valas (SVBI) dan Sukuk Valas (SUVBI).

Dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur yang dilangsungkan secara virtual hari ini, Rabu (24/4/2024), Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, kepemilikan investor asing di SRBI kini mencapai 18,2% dari total outstanding SRBI di pasar sekunder. 

"Hingga 23 April, posisi SRBI mencapai Rp393,6 triliun di mana kepemilikan asing mencapai Rp71,55 triliun atau setara 18,18% dari outstanding SRBI," kata Perry.

Posisi kepemilikan asing itu lebih kecil dibandingkan posisi 19 Maret di mana proporsinya mencapai 20,77% atau setara Rp85,02 triliun. Sementara di dua instrumen baru lain yakni SVBI dan SUVBI masing-masing sebesar US$1,8 miliar dan US$334 juta.

Selama kuartal 1-2024, terjadi aliran modal asing (net outflow) sebesar US$400 juta dan berlanjut hingga awal kuartal 2 hingga data 22 April dengan nilai net outflow mencapai US$1,9 miliar.

Artikel Terkait