Logo Bloomberg Technoz

Butuh waktu lama sebelum manusia bisa melihat planet di luar Tata Surya dengan cukup jelas untuk bisa melihat piringan ungu. Akan tetapi, lebih cepat dari itu, manusia mungkin bisa mendeteksi apa yang disebut Coelho sebagai “sidik jari bercahaya” dalam spektrum yang dideteksi, yang menunjukkan kalau planet itu paling terang pada panjang gelombang tertentu.

“Kita perlu membuat database tanda-tanda kehidupan untuk memastikan teleskop kita tidak melewatkan kehidupan jika kebetulan tidak terlihat persis seperti yang kita temui di sekitar kita setiap hari,” ucap Profesor Lisa Kaltenegger.

Para astronom telah mengkonfirmasi lebih dari 5.500 exoplanet hingga saat ini, termasuk lebih dari 30 planet yang berpotensi mirip Bumi.

Observatorium yang direncanakan seperti Extremely Large Telescope dan Habitable Worlds Observatory akan mengeksplorasi kimiawi planet-planet tersebut di zona laik huni bintang mereka - di mana kondisinya kondusif untuk keberadaan air dalam bentuk cair di permukaan - dan menganalisa komposisinya.

Ilustrasi tata surya. (Dok: NASA/cornell.edu)

Dengan menggunakan kehidupan di Bumi sebagai panduan, tim ilmuwan multidisiplin CSI - termasuk William Philpot, profesor emeritus di School of Civil and Environmental Engineering, Cornell Engineering, dan Stephen Zinder, profesor emeritus bidang mikrobiologi di College of Agriculture and Life Sciences - akan mendata warna dan ciri-ciri kimiawi yang akan ditunjukkan oleh berbagai macam organisme dan mineral yang ada di dalam pantulan cahaya exoplanet.

Untuk mengidentifikasi warna dominan di dunia dengan oksigen rendah, seperti yang ada di sebagian besar sejarah Bumi, Coelho dan para rekannya mencari organisme di tempat yang memiliki kondisi seperti itu. Ini termasuk ventilasi hidrotermal laut dalam, rawa-rawa, dan bahkan kolam tergenang yang terletak di kampus Cornell. 

“Mereka sudah berkembang di sini di lubang tertentu. Bayangkan jika mereka tidak bersaing dengan tanaman hijau, ganggang dan bakteri: Matahari merah dapat memberikan mereka kondisi yang paling menguntungkan untuk fotosintesis,” jelas Coelho.

Hal ini penting, karena banyak sekali planet serupa Bumi yang kita temukan mengitari bintang dwarfs merah.

(wep)

No more pages