Logo Bloomberg Technoz

Pada bagian lain, sekitar setengah dari seluruh kasus kanker terjadi di negara berkembang dan negara berpendapatan rendah. Di saat yang sama, hanya 15% negara yang memiliki sumber daya yang memadai — Indonesia di angka 18% ketersediaan akses teks kanker molekuler.

“Hal ini disebabkan oleh biaya yang mahal, kompleksitas tes, serta keterbatasan kapasitas manusia dan laboratorium.”

Masih dalam kaitan pengembangan penelitian, pemanfaatan teknologi, dan perluasan pasar, PathGen membuat Next-generation sequencing (NGS). Selain itu, PathGen berinovasi dengan patologi digital dan platform AI untuk meningkatkan akurasi dan presisi diagnostik.

“NGS telah merevolusi genomik yang memungkinkan analisis genom berukuran besar secara cepat dan hemat biaya, dan pada saat yang bersamaan, memfasilitasi pembuatan profil penyakit secara komprehensif. Pendekatan ini mengidentifikasi varian genetik yang berkaitan dengan respons dan metabolisme obat sehingga dapat menghasilkan pengobatan yang terpersonalisasi dengan mengoptimalkan pemilihan dan dosis obat untuk setiap pasien.”

Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, menegaskan dengan PathGen masuk ke dalam ekosistem perusahaan, membawa semangat solusi layanan kesehatan yang semakin mudah diakses oleh pasar.

Irawan Mulyadi, mewakili Royal Group menjelaskan pendanaan perusahaan dimaksudkan untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan lewat pengobatan presisi dan terjangkau.

“Kami akan membawa ahli korporasi dan bisnis kami ke PathGen dan memastikan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan berdampak,” jelas Irawan.

(wep)

No more pages