Logo Bloomberg Technoz

Pasar 'Rontok', Kekayaan Para Crazy Rich RI Anjlok Rp63,5 Triliun

Ruisa Khoiriyah
21 April 2024 11:45

Michael Hartono. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Michael Hartono. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Usai libur panjang Lebaran, pasar keuangan Indonesia 'terbakar' oleh aksi jual masif para investor yang cemas oleh prospek bunga acuan global ditambah eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel dan Iran. 

Kejatuhan pasar keuangan domestik turut memicu penyusutan nilai kekayaan bersih para orang terkaya di Indonesia. Penurunan itu terutama karena nilai saham yang mereka miliki tergerus signifikan sehingga hanya dalam empat hari saja, total net worth enam orang Indonesia yang masuk dalam daftar 500 manusia terkaya sejagat menurut Bloomberg Billionaires Index, anjlok. Nilai gabungan penurunan mencapai US$3,9 miliar dibanding posisi sebelum libur Lebaran dimulai.

Dengan kurs dolar AS saat ini, nilai gabungan penurunan itu setara dengan Rp63,49 triliun. Sebagai perbandingan, nilai penurunan itu melampaui penurunan posisi cadangan devisa Indonesia selama Maret lalu yang mencapai US$3,6 miliar, penurunan terbesar sejak Mei 2023.

Penurunan nilai kekayaan bersih terbesar dialami oleh orang terkaya nomor empat di Indonesia, Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Michael Hartono, yang tahun ini berusia 85 tahun, mencatat nilai kekayaan bersih sebesar US$21,6 miliar per 8 April lalu. Namun, pada 19 April, nilai kekayaannya turun US$1,5 miliar, setara Rp24,42 triliun dengan kurs dolar AS saat ini.

Adik Michael Hartono, Robert Budi Hartono, yang menduduki posisi orang ketiga terkaya di Indonesia juga anjlok nilai kekayaannya gara-gara kejatuhan pasar sepekan ini. Sebelum Lebaran, nilai kekayaan bersih Robert Hartono mencapai US$23,1 miliar. Namun, kemerosotan sebagian nilai aset terutama dari saham BBCA, menurunkan nilai net worth-nya hingga US$1,4 miliar. Harga saham BBCA anjlok 3,6% pekan ini dengan nilai net sell para investor hampir Rp1 triliun hanya dalam empat hari perdagangan saja.

Presiden Direktur dan CEO PT Indofood CBP Sukses Makmur, Anthoni Salim. (Yuriko Nakao/Bloomberg)