Logo Bloomberg Technoz

Indonesia Waspada, Utang Valas Jatuh Tempo Rp1.128,34 T

Ruisa Khoiriyah
19 April 2024 13:10

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketegangan yang meningkat cepat di Timur Tengah sejurus dengan serangan Israel terhadap Iran pagi ini semakin membuat situasi pasar lebih runyam, setelah sebelumnya telah terbebani sinyal hawkish Federal Reserve (The Fed).

Alhasil, nilai rupiah semakin jatuh mendekati level psikologis terlemah baru pada perdagangan hari ini di Rp16.300/US$, di tengah aksi jual yang semakin masif di pasar saham maupun surat utang.

Beban rupiah akan semakin berat bila menilik situasi beban utang luar negeri RI saat ini. Bank Indonesia (BI) melaporkan, hari ini, Jumat (19/4/2024), nilai utang luar negeri Indonesia pada akhir Februari naik 1,4% setara US$1,3 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Dari nilai utang sebesar itu, sebanyak US$69,75 miliar merupakan utang valas jatuh tempo kurang dari setahun ke depan.

Nilai utang luar negeri jatuh tempo kurang dari setahun itu setara dengan Rp1.128,34 triliun dengan kurs dolar AS saat ini. Dibandingkan bulan sebelumnya, memang ada penurunan karena pada akhir Januari posisinya masih sebesar US$70,72 miliar. Namun, karena kurs dolar AS semakin mahal, bila dihitung dalam denominasi rupiah, posisi utang luar negeri jangka pendek tersebut jadi lebih besar.

Selain itu, bila dihitung secara tahunan, posisi ULN jangka pendek pada Februari tersebut lebih tinggi dibanding Februari tahun lalu yang masih di posisi US$68,09 miliar.