Logo Bloomberg Technoz

Bersamaan dengan Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa Bank Sentral AS siap untuk kembali menaikkan suku bunga hingga inflasi menunjukkan tanda-tanda mereda. Bahkan Powell dengan tegas “tidak” melihat penurunan suku bunga tahun ini.

Lebih lanjut, Powell dan rekan-rekannya memperkirakan akan terjadi penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi hingga akhir 2023, hal tersebut tercantum pada proyeksi ekonomi terbaru yang mereka terbitkan pada pekan ini.

Mencermati berbagai sentimen tersebut, emas sudah sangat terbukti kekuatannya di saat menghadapi ketidakpastian ekonomi. Di saat permintaan kian meningkat, secara langsung dan tidak langsung harga emas dunia juga akan meningkat. 

Menurut data World Gold Council, Turki tercatat telah membeli 23 ton emas pada Januari 2023, menjadikannya pembeli tertinggi di antara bank sentral global lainnya. Dengan begitu, Turki saat ini memiliki 565 ton emas, ini merupakan level tertinggi yang pernah tercatat sebelumnya.

“Dari sisi permintaan emas, bank sentral terus membeli emas sebagai cadangan mereka untuk menjamin ketahanan ekonomi,” papar Hariyanto Wijaya, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam riset yang diterbitkannya dikutip Jumat (24/3/2023).

Secara total, bank sentral di seluruh dunia sudah menambahkan 31 ton emas ke dalam cadangan mereka pada Januari 2023, dengan peningkatan pembelian sebesar 16% dari periode Desember 2022.

Hal ini mengindikasikan perekonomian global kemungkinan akan menjalani berbagai tekanan, karena perekonomian tengah menghadapi dampak negatif dari berbagai sisi, dan berujung kepada perlambatan ekonomi dunia.

“Sejak kuartal III-2022, bank sentral telah melakukan pembelian emas yang akan berlanjut di kuartal berikutnya. Kami memperkirakan tren ini akan berlanjut pada kuartal-kuartal selanjutnya sepanjang 2023 karena ketidakpastian makroekonomi global kemungkinan akan terus berlanjut, oleh karena itu perlunya lindung nilai akan inflasi yang terjadi,” jelasnya.

Hariyanto berkesimpulan, harga emas dunia akan terus menguat sepanjang 2023.

Analisis Teknikal

Analisis Teknikal Pergerakan Harga Emas dalam Tren Bullish Jumat 24/3/2023 (Riset Bloomberg Technoz)

Pergerakan harga emas di pasar spot berdasarkan data Jumat (24/3/2023) dengan menggunakan indikator Moving Average (MA) untuk menentukan area level resistance, dan area level support

Berdasarkan indikator MA, pergerakan harga emas saat ini ada di atas MA-50, MA-100 dan MA-200. Mencerminkan laju harga emas dalam tren bullish dan berpotensi terus menguat.

Terdapat level resistance yang sangat menarik dicermati pada level US$ 2.000/ons. Sekaligus level ini menjadi level psikologis, apabila berhasil breakout, maka harga emas berpotensi terus menguat dengan breakout resistance dan membentuk All Time High (ATH) barunya di atas US$ 2.063/ons. 

Sebagai gambaran, MA merupakan indikator harga rata-rata dalam rentang waktu tertentu, yang kemudian dihubungkan ke dalam bentuk garis.

Melihat berbagai sentimen dan katalis yang ada, bersamaan dengan analisis indikator teknikal, prospek penguatan harga emas dunia masih sangat bisa terjadi sepanjang 2023.

(fad/aji)

No more pages