Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi AS & Konflik Timur Tengah Jadi Kambing Hitam Rupiah Loyo

Mis Fransiska Dewi
16 April 2024 12:33

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) membeberkan penyebab nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah hingga menyentuk level di atas Rp16.000/US$. Bank sentral menilai rupiah loyo karena faktor eksternal ekonomi global dan geopolitik regional.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto menjelaskan terdapat perkembangan di global selama periode libur Lebaran 2024. Beberapa di antaranya adalah rilis data fundamental Amerika Serikat (AS) makin menunjukkan bahwa ekonomi Negeri Uncle Sam masih cukup kuat, seperti data inflasi dan penjualan ritel yang di atas ekspektasi pasar. Hal ini membuat dolar AS menguat terhadap mata uang regional, termasuk rupiah.

"Selain itu terdapat memanasnya konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Iran dan Israel," ujar Edi kepada Bloomberg Technoz, Selasa (16/4/2024).

Menurut dia, perkembangan tersebut menyebabkan makin kuatnya sentimen risk off atau penghindaran risiko dari pasar keuangan. Dengan demikian, mata uang negara-negara berkembang, khususnya Asia mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

"DXY (indeks pasar uang) selama periode libur Lebaran menguat sangat signifikan yaitu dari 104 menjadi di atas 106, bahkan per pagi ini sudah mencapai angka 106,3," sebut Edi.