Logo Bloomberg Technoz

Penyaluran Kredit Perbankan ke Sektor Hijau Tembus Rp 690 T

Krizia Putri Kinanti
24 March 2023 14:21

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai minat pembiayaan perbankan kepada keuangan berorientasi hijau semakin meningkat. Berdasarkan data industri perbankan nasional pada kuartal III tahun 2022, total penyaluran kredit perbankan nasional di sektor hijau mencapai Rp690 triliun.

Aman Santosa, Kepala Departemen Literasi Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK mengatakan bahwa data dari Cross Dependency Initiative (XDI) 2022, Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara yang paling rentan terhadap risiko perubahan iklim.

Fenomena yang terjadi akibat perubahan iklim tersebut adalah terjadinya berbagai bencana alam seperti cuaca dan panas yg ekstrim, kebakaran hutan, pergerakan tanah akibat kekeringan dan pencairan es. Ia menambahkan bahwa  fenomena ini terjadi karena  meningkatnya emisi gas rumah kaca di atmosfer, gas karbon dioksida dan penggundulan hutan.

"Data XDI 2022 menyebutkan bahwa akar dari peningkatan tersebut adalah kegiatan manufaktur yang belum berbasis ramah lingkungan dengan demikian kita bersama-sama berusaha membangun sikap dan keputusan yang berorinetasi hijau dan berkelanjutan terutama pada keputusan ekonomi," ujarnya pada Webinar Gebyar Safari Ramadah 1444 H yang dilaksankan daring, Jumat (24/3/2023).

Ia menambahkan bahwa saat ini di Indonesia, sudah menghadirkan berbagai pilihan produk dan layanan keuangan yang beriorientasi lingkungan seperti produk kredit, saham, obligasi, sukuk dan reksadana hijau.

"Dalam pasar modal misalnya, Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang menerbitkan sovereign green sukuk dengan nilai US $1,25 miliar," tuturnya.

Beberapa waktu yang lalu, OJK juga telah menyelesaikan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) untuk mempercepat penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia.

Roadmap Tahap II ini berfokus pada penciptaan ekosistem keuangan berkelanjutan secara komprehensif, dengan melibatkan seluruh pihak terkait dan mendorong pengembangan kerja sama dengan pihak lain.