Logo Bloomberg Technoz

Prospek Bisnis SPBU Saat Shell Mau Tutup 1.000 Pom Bensin

Dovana Hasiana
01 April 2024 10:10

Ilustrasi SPBU./Bloomberg-Al Drago
Ilustrasi SPBU./Bloomberg-Al Drago

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) mengatakan permintaan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bakal tetap ada ke depannya, kendati beberapa raksasa migas mulai berencana untuk menutup layanan hilir produk bahan bakar fosilnya, seperti yang dilakukan Shell Plc.

Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal mengatakan rencana Shell untuk menutup 1.000 SPBU di dunia tidak merefleksikan berakhirnya prospek bisnis stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) dalam jangka pendek. Terlebih, 1.000 SPBU tergolong sebagai angka yang kecil.

“1.000 [SPBU] sedikit. Shell ada di mana-mana, mungkin ada ratusan ribu SPBU mereka yang tersebar di berbagai negara, termasuk Eropa dan banyaknya di Eropa dan Amerika Serikat. Sangat sedikit 1.000 SPBU,” ujar Moshe saat dihubungi, dikutip Senin (1/3/2024).

Ke depannya, Moshe melanjutkan, SPBU masih sangat dibutuhkan. Apalagi, adopsi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) masih sangat kecil dibandingkan dengan mobil dengan BBM atau kendaraan berbasis internal combustion engine (ICE). 

Sebagai gambaran, adopsi EV di Amerika Serikat di dibandingkan dengan ICE hanya 2%, sementara di Britania Raya (United Kingdom) hanya 3%. 

SPBU Shell Plc ditutup karena kekurangan bahan bakar di Rosario, provinsi Santa Fe, Argentina./Bloomberg-Sebastian Lopez