Lamanya waktu yang dihabiskan domba dan sapi di laut selama perjalanan telah meningkatkan kekhawatiran terhadap pengiriman ternak, yang ingin dihentikan secara bertahap oleh pemerintah Australia. Awal tahun ini, kapal pengangkut lain yang menuju Timur Tengah melalui Laut Merah menuai kritik internasional ketika sekitar 16.000 hewan terjebak di laut selama berminggu-minggu setelah kapal tersebut ditolak kembali karena alasan keamanan. Sekitar 81 ekor sapi mati dalam kejadian tersebut.
Menurut data pelacakan kapal, Brahman Express berangkat dari Darwin menuju Indonesia pada pertengahan Maret. Dewan eksportir mengatakan bahwa hewan-hewan tersebut telah dipulangkan pada Minggu (24/03/2024).
Departemen pertanian Australia belum dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut. Departemen pertanian Indonesia belum menanggapi permintaan untuk detail lebih lanjut.
(bbn)
