Logo Bloomberg Technoz

Aksi roller coaster Bitcoin adalah hal yang lumrah. Pelemahan kali ini, lanjut Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty, lebih karena faktor “kenaikan imbal hasil AS dan dolar AS yang mengikuti data inflasi harga produsen yang panas.”

Richard Teng (Sirachai Arunrugstichai/Bloomberg)

Pertaruhan bahwa Bitcoin akan sampai ke dasar terendah untuk kembali meningkat level US$80.000 atau sekitar Rp1,24 miliar, seperti diramal Chief Executive Officer (CEO) Binance, Richard Teng, masih perlu dibuktikan oleh perjalanan waktu.

Riset analis Ajaib Kripto, Panji Yudha, menetapkan level support Bitcoin di US$60.000 berdasarkan analisis teknikalnya. Pada Selasa kemarin terdapat indikasi penurunan di bawah MA-20 di batas pertama sekitar US$64.000. Koreksi ini dipandang masih sesuatu yang wajar.

“Pergerakan BTC berpotensi berfluktuasi seiring dengan adanya keputusan hasil pertemuan The Fed atau Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 19-20 Maret 2024,” tulis Panji.

Pada altcoin, seperti Ethereum tercatat kembali turun 19,4% dalam sepekan terakhir hingga menyisakan valuasi US$390, 16 miliar. ETH bertahan pada level US$3.252, atau terkoreksi 4,8% dalam 24 jam perdagangan. 

Solana bergerak anomali lewat kenaikan 17,2% dalam sepekan dan bertahan pada level US$175,6 hingga pukul 10:30 waktu Indonesia. Kenaikan SOL didukung oleh sentimen melonjaknya perdagangan di decentralized exchange (DEX).

Altcoin XRP turun 14% ke level US$0,59, Avalanche minus 1,7% menjadi US$53. Serupa, Cardano dan Dogecoin mencatatkan minus masing-masing 19% menjadi US$0,6 dan 23,8% menjadi menjadi US$0,13.

Efek Kenaikan BItcoin Pada Periode penantian Persetujuan Produk Investasi ETF Spot. (Dok: Bloomberg)

Pertaruhan Likuidasi di Bursa Derivatif

Pada akhir pekan lalu Coinglass telah memaparkan data bahwa pertaruhan token di pasar derivatif menunjukkan kehati-jatian. Posisi Bitcoin hari ini adalah yang terendah sejak rekor tertingginya berhasil ditembus pada level US$73.798.

Dengan harga terbaru Bitcoin di bawah US$64.000 menyebabkan likuidasi di pasar derivatif tercatat lebih dari US$440 juta, dengan para petaruh memasang harga yang lebih tinggi. Beberapa trader memperkirakan bitcoin akan mencapai level $55.000 dalam jangka pendek, dilansir dari CoinDesk.

Pada senin waktu AS total arus keluar bersih mencapai US$15 juta, data menunjukkan, hasil dari dana US$640 juta dari GBTC Grayscale 'minggat'. Di sisi lain masih terdapat arus masuk dari produk sejenis, sekitar di bawah US$500 juta.

Fear and greed index. (Dok: Coinmarketcap)

Sentimen Halving Stop

Kenaikan harga yang telah terjadi hingga awal Maret menyebabkan beberapa investor mengambil aksi untung, bersamaan dengan serangkaian rilis data AS yang menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan memangkas suku bunga tahun ini sebanyak yang diperkirakan sebelumnya.

Fear and Greed Index yang mengukur sentimen pasar aset kripto, telah mencapai angka tertingginya sejak Bitcoin berhasil menyentuh di pekan pertama Maret dengan catatan  89/100, atau termasuk dalam kategori “keserakahan” atau greed, dengan skala ketamakan.

Data FGI dapat dipertimbangkan untuk sejumlah investor dan trader untuk melakukan diversifikasi portofolio, menetapkan tujuan, dan  menentukan batasan risiko dengan menggunakan fitur take profit dan stop loss juga menghindari Fear Of Missing Out (FOMO).

(wep)

No more pages