PUPR Kejar Penyelesaian Infrastruktur Air Bersih IKN
Rezha Hadyan
19 March 2023 17:58

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan infrastruktur penyedia kebutuhan air baku dan pengendali banjir di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung sebelum akhir tahun ini.
Infrastruktur tersebut adalah Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang disiapkan sebagai infrastruktur penyediaan kebutuhan air baku dan pengendalian banjir di kawasan IKN.
Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan bahwa pembangunan kedua proyek itu akan diikuti dengan penyiapan pompa air baku secara bertahap.
"Pada tahun 2023 disiapkan pompa air baku dari bendungan berkapasitas 300 liter/detik," kata melalui keterangan tertulis yang diterima Bloomberg Technoz, Minggu (19/3/2023).
Untuk proyek pompa air baku Intake Sungai Sepaku, ia mengatakan, pada tahap awal akan disiapkan empat pompa masing-masing berkapasitas 600 liter/detik. Dari empat pompa yang disiapkan, akan dioperasikan sebanyak tiga pompa dan satu pompa sebagai cadangan.
Baca Juga
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi saat ini progresnya sudah 86,56% dan ditargetkan dapat mulai diisi air (impounding) pada Juni 2023.
"Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2000 liter/detik untuk IKN dan sisanya 500 liter/detik untuk Balikpapan. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter/detik," kata Harya.
Harya mengatakan, Intake Sungai Sepaku ini dibangun dengan konsep Bendung Gerak (obermeyer) dan memiliki lebar bendung 117,2 meter, serta tinggi bendung 2,3 meter.
“Intake Sungai Sepaku dibangun untuk menyediakan air baku sebesar 3.000 liter/ detik yang kami kerjakan mulai dari Oktober 2021, sampai dengan April 2023 nanti. Saat ini progres fisiknya sudah sebesar 92,23%,” kata Harya.
Adapun pekerjaan meliputi tubuh bendung (main dam), dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam olak, serta pekerjaan Building Information Modelling (IBM).
(rez/ggq)